Sesuai dengan pemaparan di atas, peringatan Maulid Nabi di Keraton Kanoman disebut dengan istilah Pelal Ageng Panjang Jimat.
BACA JUGA:6 Amalan Paling Dianjurkan Saat Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
Terpantau Sabtu 8 Oktober 2022, malam pelal (iplal) ini dimulai sejak pukul 19.30. Diawali dengan pembukaan dengan pembacaan doa tawassul di Pendopo Jinem.
Lalu dilanjutkan dengan ngawejang lan ngawedar Babad Panjang Jimat dan Sejarah Kesultanan Kanoman, kemudian dilanjutkan penyiapan sajian pelal oleh Pangeran Kumisi di Langgar Alit pada pukul 20.00.
Setelah itu dilanjutkan dengan penjemputan Kanjeng Gusti Sultan Raja Muhammad Emirudin, Sultan Anom XII pukul 20.20 oleh beberapa family keraton.
Setelah itu kemudian prosesi sembah bakti Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran, Patih Kesultanan Kanoman kepada Kanjeng Gusti Sultan Raja Muhammad Emirudin pada pukul 20.30.
Usai proses sembah bakti, Pangeran Patih memakai jubah rosul dan kembali ke Pendopo Jinem untuk bersiap memimpin iring-iringan Pawai Alegoris pada pukul 21.00 menuju ke Masjid Agung Keraton Kanoman.
Di dalam masjid dilakukan prosesi pembacaan Srakalan Maulid Barzanji yang dipimpin oleh Penghulu Kesultanan Kanoman hingga selesai sekitar pukul 01.00 dini hari.
Dalam kesempatan ini, Ratu Raja Arimbi mengimbau masyarakat yang ingin berkunjung atau mengikuti prosesi Pelal Ageng Panjang Jimat harus tetap waspada dan menjaga jarak.
"Meskipun pada tahun ini Virus Covid 19 sudah mulai reda, namun kita tetap menjaga kebersihan, menjaga jarak dan memakai masker," ujarnya.
Sehingga, dengan menerapkan protokol tersebut, kegiatan muludan ini tetapk ondusif, tidak berdesakan, tertib dan berjalan lancar.
Seluruh perangkat upacara panjang jimat terlihat tertata di bangsal Panembahan, Prabayaksa dan Pringgandani Keraton Kasepuhan Cirebon, Sabtu malam 8 Oktober 2022.
Perangkat dalam upacara itu terdiri dari lilin, air mawar, panjang (tabsi yang berisi nasi Rosul), guci, empat buah baki serta tumpeng jeneng dan nasi uduk. Seluruh perangkat itu memiliki makna tersendiri.
Selain itu, guci yang berisi air serbad, menggambarkan darah yang keluar dari proses kelahiran.
Baki berjumlah empat berisi botol minuman, menggambarkan manusia terdiri dari empat unsur.
Sedangkan tumpeng jeneng dan nasi uduk, menggambarkan pemberian nama yang baik untuk bayi yang baru lahir.