BACA JUGA:Luapan Kali Ciliwung Mulai Surut, Petugas Bersihkan Sisa Lumpur Banjir di Rumah Warga
Rusia membantah menargetkan warga sipil dan Vladimir Rogov, seorang pejabat di pemerintahan yang didirikan Rusia di Zaporizhzhia, mengatakan pasukan Ukraina telah menembaki kota itu untuk tujuan propaganda.
Serangan yang lancarkan oleh Rusia sehari terjadi setelah ledakan jambatan Krimea pada Sabtu 8 Oktober 2022.
Akibat ledakan tersebut, membuat runtuhnya sebagian jembatan yang menghubungkan Semenanjung Krimea dengan Rusia sehingga merusak arteri pasokan penting bagi upaya perang Kremlin yang goyah di Ukraina selatan.
BACA JUGA:Jembatan Penghubung 2 Desa di Kabupaten Lebak Putus, Aktivitas Warga Terganggu
BACA JUGA:Anies Targetkan RDF Plant Beroperasi Awal Tahun 2023
Berbagai pihak internasional mengungkapkan kekhawatirannya atas serangan di Zaporizhzhia ini.
Salah satunya adalah terjadinya kecelakaan radiasi dari reaktor nuklir yang tidak begitu jauh dari lokasi peperangan.
Badan Energi Atom Internasional, pengawas nuklir PBB, mengatakan pada hari Sabtu bahwa pembangkit Zaporizhzhia telah kehilangan sumber daya eksternal yang tersisa sebagai akibat dari penembakan belakangan ini dan sekarang mengandalkan generator diesel darurat.
Sedangkan pihak Amerika sendir tidak mau mengomentari tentang serangan jembatan Krimea, namun memastikan akan terus memasok senjata pada Ukraina.
Sedikitnya 12 tewas oleh hantaman rudal Rusia di Zaporizhzhia dan 49 korban termasuk anak-anak jalani perawatan.