Wujud Kekecewaan Masyarakat, Ini Alasan Tagar #Kaburajadulu Tidak Boleh Dianggap Remeh!

Wujud Kekecewaan Masyarakat, Ini Alasan Tagar #Kaburajadulu Tidak Boleh Dianggap Remeh!

Wujud Kekecewaan Masyarakat, Ini Alasan Tagar #Kaburajadulu Tidak Boleh Dianggap Remeh-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Dalam kurun waktu beberapa hari ini, dunia media sosial X (sebelumnya Twitter) tengah dihebohkan dengan penggunaan tagar bertajuk #Kaburajadulu, yang digunakan sebagai bentuk kekecewaan warganet atas kebijakan-kebijakan Pemerintah, terutama langkah efisiensi.

Menurut Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, fenomena ini bukan sekadar tren iseng atau guyonan belaka,

BACA JUGA:Perang Lawan Judi Online! Prabowo Siapkan Aturan Baru, Situs Ilegal Tak Bisa Kabur

BACA JUGA:Menteri Nusron Sentil Tren #KaburAjaDulu: Kurang Cinta Tanah Air!

Tetapi lebih merupakan ekspresi dari ketidakpuasan, kelelahan, dan kehilangan harapan terhadap masa depan di Indonesia.

“Angka ini mencerminkan peningkatan signifikan dalam waktu singkat, mengindikasikan bahwa semakin banyak generasi muda yang menyuarakan keresahan mereka melalui tagar tersebut,” ujar Achmad ketika dihubungi oleh Disway pada Selasa 18 Februari 2025.

Menurut Achmad, keinginan ini bukan semata-mata didorong oleh faktor ekonomi, tetapi juga oleh ketidakpercayaan terhadap sistem pemerintahan, kurangnya transparansi, hingga merosotnya kepercayaan terhadap kepemimpinan negara.

BACA JUGA:Tagar #KaburAjaDulu Menggema, Istana: Kalau Gak Punya Skill, Jangan Nekat ke Luar Negeri!

BACA JUGA:Ramai Tagar #KaburAjaDulu Bikin Anak Muda Nekat ke Luar Negeri, Menteri BP2MI: Momentum untuk Berbenah

Tidak hanya itu, fenomena ini juga menjadi ironi besar bagi visi Indonesia Emas 2045, yang justru membutuhkan peran aktif generasi muda dalam membangun negeri.

“Korupsi yang terus merajalela, ketidakjelasan kebijakan ekonomi, kurangnya ruang bagi kebebasan berekspresi, serta tindakan represif terhadap kritik, semuanya menambah daftar panjang alasan mengapa anak muda merasa lebih baik mencari kehidupan di luar negeri,” tutur Achmad.

Faktor-faktor ini juga turut menjadi alasan dibalikn maraknya fenomena brain drain kalangan masyarakat Indonesia. 

BACA JUGA:Soal Tagar #KaburAjaDulu, Anies Baswedan Ibaratkan Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

BACA JUGA:Kabur Aja Dulu Bikin Geger, Menaker Yassierli Ingatkan Tetap Kembali ke Indonesia

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads