Perang Lawan Judi Online! Prabowo Siapkan Aturan Baru, Situs Ilegal Tak Bisa Kabur

Presiden Prabowo Subianto menyatakan perang terhadap judi online. --
JAKARTA, DISWAY.ID – Presiden Prabowo Subianto menyatakan perang terhadap judi online.
Karena itu ia menggelar rapat terbatas bersama jajaran Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin 17 Februari 2025.
Salah satu fokus utama dalam rapat ini adalah penindakan tegas terhadap judi online yang semakin merajalela.
BACA JUGA:Cegah Judi Online, Kapolri Minta Orang Tua Cek HP Anak-anaknya
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengungkapkan bahwa Prabowo akan segera menerbitkan peraturan baru untuk memperkuat upaya pemberantasan judi online.
"Presiden kembali membahas perkembangan penanganan judi online. Dalam waktu dekat, akan ada aturan, kemungkinan berbentuk Peraturan Pemerintah (PP), yang mengatur lebih tegas lagi langkah-langkah melawan judi online," ujar Meutya.
BACA JUGA:Bareskrim Periksa Budi Arie Hari Ini, Soal Judi Online?
1 Juta Situs Diblokir, Tapi Belum Cukup!
Meutya menyebut pihaknya telah memblokir hampir satu juta situs judi online, tetapi pemblokiran saja belum cukup untuk memberantas praktik ilegal ini.
Oleh karena itu, pemerintah menerapkan sistem yang mewajibkan platform digital untuk berkolaborasi dalam mengidentifikasi dan menghapus konten terkait judi online serta pornografi anak.
BACA JUGA:Diperiksa 8 Jam Soal Judi Online, Budi Arie Bungkam, 'Mau Tau Aja!'
"Kami mewajibkan platform untuk segera menurunkan konten tersebut secepat mungkin," tegasnya.
Sebagai langkah lanjutan, pemerintah akan memastikan setiap platform patuh terhadap aturan, serta meningkatkan koordinasi dengan kepolisian, kejaksaan, dan berbagai pihak terkait untuk memastikan judi online bisa diberantas hingga ke akarnya.
BACA JUGA:Kejati DKI Bongkar Perkembangan Terbaru Soal Kasus Judi Online yang Libatkan ASN Komdigi
"Ini bukan tugas satu pihak saja. Presiden menekankan bahwa penanganan judi online harus dilakukan secara terus-menerus dan melibatkan berbagai instansi," kata Meutya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: