JAKARTA, DISWAY.ID-- Kedai Kopi kembali adakan Ngopi Dari Sebrang Istana dengan tajuk “Utak-Atik Tiket Capres” di Jakarta Pusat, Minggu 23 Oktober 2022.
Serial diskusi publik Ngopi Dari Sebrang Istana dengan tajuk “Utak-Atik Tiket Capres” dihadiri oleh Wasekjen Partai Nasdem Hermawi Taslim, Juru bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra, Juru bicara PKS Muhammad Kholid, Juru bicara PSI Dedek Prayudi, dan Peneliti Pusat Riset Politik BRIN Siti Zuhro sebagai pembicara.
dalam diskusi Ngopi itu terungkap bahwa saat ini partai politik terus disibukkan dengan penjajakan hingga penguatan fondasi sebelum mendeklarasikan capres dan koalisi.
BACA JUGA:Jokowi Bilang Jangan Sembrono Pilih Capres, Nasdem: Kami Tidak Merasa
Salah satu contohnya adalah yang terjadi dengan Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS.
“Ada lima fondasi yg kita ingin kuatkan. Pertama, fondasi platform perjuangan. Kedua, fondasi pasangan capres-cawapres yang terbaik. Ketiga, fondasi desain pemerintahan ke depan. Keempat, fondasi strategi pemenangan, dan kelima, terkait timing, yaitu waktu yang tepat untuk koalisi dan deklarasi,” kata Juru bicara PKS, Muhammad Kholid.
Terkait pasangan capres-cawapres yang akan diusung oleh PKS, Kholid menekankan bahwa partainya memiliki 3 kapasitas penting.
Pertama, Capacity to win, artinya pasangan tersebut paling tinggi elektabilitasnya dan potensi menang paling bagus.
Kedua, Capacity to govern, dimana pasangan tersebut punya rekam jejak dalam memimpin dan saling melengkapi (dwi tunggal).
Terakhir, Capacity to unite, yaitu mampu mempersatukan koalisi partai pengusung dan bisa menjadi solidarity maker bagi masyarakat.
“Partai atau non partai tidak masalah. Bisa dari partai bisa dari non partai,” ungkapnya.
BACA JUGA:Usai Resmi Dukung Ganjar Nyapres, PSI Sowan ke KIB
Pernyataan Kholid juga diamini oleh Wasekjen Partai Nasdem, Hermawi Taslim.
Dirinya mengaku komunikasi yang terjalin dengan PKS dan Partai Demokrat sudah 85 persen rampung dan bahkan tim kecil dari 3 partai sudah mulai bekerja.
“Dalam penentuan jadwal deklarasi, kita menghormati otonomisasi dan independensi partai masing-masing. Internal tiap partai kan beda-beda,” jelasnya.