Pertama, sanksi berupa teguran kepada Dewan Kolonel yang dibentuk anggota DPR PDIP untuk mempromosikan Puan Maharani.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto bahkan sudah mengirim surat peringatan kepada para loyalis Puan untuk berhenti berbicara soal pencapresan.
Tak hanya ke loyalis Puan, banteng juga galak pada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo beserta loyalisnya.
BACA JUGA:Tanggapi Hasil Survei SMRC, Prabowo di Bawah Ganjar, Sekjen Gerindra Muzani: Santai Saja
Ganjar Pranowo yang namanya kerap merajai survei capres di beberapa lembaga survei itu sudah dipanggil DPP PDIP terkait pernyataannya soal siap nyapres.
Buntutnya, Ganjar mendapatkan sanksi berupa teguran lisan. Sanksi lebih keras dijatuhkan banteng kepada eks Wali Kota Solo, FX Hari Rudyatmo.
Ketua DPC PDIP Solo itu mendapat peringatan terakhir soal sepak terjangnya yang terang-terangan mendukung Ganjar di Pilpres 2024.
Padahal urusan capres-cawapres, merupakan hak prerogatif Megawati Soekarno Putri yang hingga kini belum diumumkan.
BACA JUGA:Disanksi PDIP Gegara Dukung Ganjar Nyapres, FX Rudy : Saya Matur Nuwun...
"Paling penting dan mutlak, disiplin dalam organisasi, menjalankan platform partai, dan gerakan ke bawah," jelas Hasto.
Hasto mengingatkan kepada seluruh anggota dan kader partai untuk membangun kesabaran revolusioner, termasuk urusan capres-cawapres.
"Saat ini skala prioritas bagi seluruh kader partai adalah turun ke bawah membantu bangsa Indonesia menghadapi berbagai persoalan yang ada," papar dia.
Kendati demikian, dia juga teringat dengan pesan Jokowi agar parpol tidak terlalu lama mengumumkan capresnya ke KPU pada Oktober 2023.
BACA JUGA:'Sentil Ganjar', Megawati Beri Pesan Menohok soal Pilpres 2024
"Persoalan capres dan cawapres itu nanti tiba momentumnya. Dan Pak Jokowi pun berpesan jangan lama-lama, maksudnya jangan mendekati Oktober," jelas Hasto.