Dia mengaku tak mengenal ulama asal Arab Saudi tersebut lantaran bukan pengikut dan tidak sezaman dengan Muhammad bin Abdul Wahab.
"Kalau saudara maksudnya yang mendirikan Saudi Arabia, saya bukan bagian dari itu, ya, karena saya bukan pengikut beliau, saya tidak sezaman dengan beliau, gitu kan, ya dan tidak tahu siapa beliau," kata Ustaz Adi Hidayat.
"Jadi, harus diperjelas yang membuat status (Wahabi) apa yang dimaksudkan itu. Jangan-jangan yang buat kalimat itu nggak ngerti apa isinya, hanya ramai-ramai tulis begini tulis begitu. Biasa itu, bagian dari pemanis kehidupan," tambahnya.
Ustaz Adi Hidayat menyarankan agar orang mengaji dan menimba ilmu agama kepada ulama yang benar-benar bermanfaat ilmunya.
Ia menyarankan agar berguru kepada ulama yang benar-benar mengajarkan Al-Quran dan Sunnah, sebagaimana dirinya saat ini yang dikenal dan diakui keilmuannya dalam memahami Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.
BACA JUGA:Syekh Yusuf al-Qaradawi Meninggal Dunia, Ulama Mesir yang Menentang Keras atas Tuduhan Wahabi
"Dan yang seperti itu nggak usah dipikirin, buang-buang waktu, selesai. Jadi kalau Anda ngaji dengan siapa pun, kalau ada manfaat Anda ambil, tidak ada manfaat tinggalkan.
"Saya tidak pernah mengajarkan sesuatu, pertama membuat kelompok. Saya hanya ingin mengajarkan di Quran seperti ini, di Sunnah seperti ini, kalau menurut Anda baik silakan ambil. Kalau tidak baik tinggalkan pendapat saya," terang dia lagi.
Ustaz Adi Hidayat meminta kepada jemaahnya agar tidak membahas sesuatu yang tidak ada nilainya. Dia khawatir apa yang dibahas menjadi dosa.
"Jangan sibukan diri kita dengan membahas sesuatu yang tidak ada nilainya, yang ada hanya menghadirkan dosa dalam kehidupan, ya."
"Ngapai saling cela, saling tuduh, yang Anda pun nggak ngerti dengan tuduhannya," jelasnya lagi.
Adi Hidayat mengatakan, suatu pemahaman yang jika diamati tak sependapat, lebih baik disimpan sebagai bagian penghormatan.
"Insya Allah siapa pun ulama yang baik-baik saya akan ambil yang baik-baik. Kalau tidak sependapat, kita simpan sebagai bagian penghormatan itu saja," tukas Ustaz Adi Hidayat.
Sebelumnya ramai diperbincangkan Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) memberikan rekomendasi larangan terhadap pendakwah yang memiliki pemahaman Wahabiyyah atau disebut sebagai Wahabi.