JAKARTA, DISWAY.ID - Harga minyak dunia anjlok pada perdagangan Senin atau Selasa 1 November 2022 pagi WIB.
Pemicu utama naiknya harga minyak dunia karena adanya ekspektasi produksi AS naik.
Namun bersamaan dengan itu, permintaan China melemah imbas pembatasan covid-19.
Mengutip Antara, Selasa 1 November 2022, produksi minyak di AS naik menjadi hampir 12 juta barel per hari pada Agustus, tertinggi sejak awal pandemi covid-19.
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember turun 94 sen atau 0,98 persen, menjadi US$ 94,83 per barel di London ICE Futures Exchange.
BACA JUGA:Terungkap! Pria Ini Membersihkan Darah Brigadir Yosua dengan Serokan Usai Kepalanya Dihajar Peluru
Sedangkan, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember turun US$ 1,37 atau hampir 1,6 persen, menjadi US$ 86,53 per barel di New York Mercantile Exchange.
Kedua harga acuan minyak mencatat kenaikan bulanan pertama sejak Mei.
"Pada Oktober, WTI menguat 8,9 persen sedangkan Brent terangkat 7,8 persen," tulis Dow Jones Market Data.
Kendati terjadi penurunan, harga minyak mencetak kenaikan pada bulan ini, sebagian didorong oleh keputusan pengurangan produksi utama yang diumumkan oleh Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya alias OPEC+.
Sementara, aktivitas pabrik di Tiongkok, importir minyak mentah terbesar dunia, turun tak terduga pada Oktober.
BACA JUGA:Pogba Bukannya Sembuh Malah Cedera Lagi, Prancis dan Juventus Dibuat Merana
Ini terbebani oleh melemahnya permintaan global dan pembatasan ketat covid-19 yang memukul produksi.
"Data indeks manajer pembelian (PMI) menambah kesedihan pascapesta kongres China untuk pasar minyak. Tidak sulit untuk menarik garis lurus dari PMI yang lebih lemah ke kebijakan nol-Covid China," kata Managing Partner di SPI Asset Management Stephen Innes.
"Selama kebijakan zero covid-19 tetap mengakar, maka itu akan terus menggagalkan kenaikan (harga) minyak," pungkasnya.