BACA JUGA:Komnas HAM Sebut Tragedi Kanjuruhan Terjadi karena Penggunaan Gas Air Mata Secara Eksesif
Dirinya berharap, kedua orang tua dari rekan kerjanya itu bisa memaafkan atas tindakan yang membuat Brigadir J meninggal dunia.
“Saya berharap kepada ibu Rosti Simanjuntak dan bapak Samuel Hutabarat serta keluarga besar almarhum Yosua untuk dapat memberikan maaf atas kebodohan dan ketidaktahuan saya pada saat terjadi situasi saat itu,” ujar Ricky Rizal dengan suara penyesalannya saat diberi kesempatan berbicara dalam persidangan.
Tidak hanya itu, terdakwah Kuat Ma’ruf juga diberikan kesempatan untuk berbicara di penghujung sidang.
Pada kesempatan tersebut, Kuat Ma’ruf menyampaikan dalih terkait pembunuhan berencana yang dilakukannya bersama Ferdy Sambo terhadap Brigadir J.
BACA JUGA:Terdepak dari Liga Champions, Max Allegri Tetap 'Bahagia' Terlempar ke UEL: Kompetisi yang Indah
BACA JUGA:PSG Tetap Berniat Jual Neymar, Disuruh Mbappe?
Kuat mengaku bahwa dirinya tidak ada niat untuk ikut dalam rencana pembunuhan terhadap Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J).
“Saya berharap biar proses pengadilan yang akan menentukan salah atau tidaknya saya,” ujar Kuat Ma’ruf saat diberi kesempatan berbicara oleh Ketua Majelis Hakim, Wahyu Iman Santosa.
“Karena demi Allah saya tidak ada niat sepeti yang didakwakan kepada saya,” tandasnya.