BACA JUGA:Fans Galau Brutal, Bang Ye Dam dan Mashiho Resmi Hengkang dari TREASURE
Dalam persidangan tersebut Daden mengceritakan jika dirinya menerima telephone dari Chuk yang menanyakan apakah mempunyai nomer HP adik Brigadir J.
Kemudian dia diperintahkan untuk meminta adik Brigadir J datang ke Biro Provos dan dia juga mengatakan bahwa dia tidak tahu kenapa Reza dipanggil ke sana.
Majelis Hakim saat itu menegaskan kembali kepada Daden soal meninggalnya Yosua dan kapan waktunya Yosua meninggal.
Menjawab pertanyaan hakim kapan korban meninggal, Daden menjawab dia mengetahui Brigadir J meninggal dari Romer yang juga merupakan ajudan Ferdy Sambo.
BACA JUGA:Sempat Habis Stok, Vaksin Covid-19 Pfizer di Depok kini Tersedia
“Setelah itu baru diceritakan saudara Romer yang mulia, ada kejadian. Seingat saya waktu itu Romer bilang ada kejadian di 46, Josua tertembak,” jelas Daden.
Saat di persidangan majelis hakim menegaskan kembali kepada ajudan Ferdy Sambo tersebut yang menurutnya kesaksian dia berbeda dengan saksi yang lain.
Merespons itu, Wahyu merasa janggal, keterangan Daden berbeda dengan keterangan Mahareza.
"Reza tiga kali kami periksa dia katakan saya digeledah oleh saudara Daden. Saudara katakan kemarin katakana kalau tidak mengeledak Reza, saya hanya pegang saja," ujar Wahyu.
Daden tetap konsisten dengan keterangannya tak pernah menggeledah adik Brigadir J.
BACA JUGA:5 Cara Mudah Perawatan Shockbreaker Mobil Agar Siap Hadapi Musim Hujan
BACA JUGA:Teror Macan Tutul Ngamuk Serang Pengendara Motor, Penduduk Desa Lari Terbirit-birit
Merespons itu, nada suara Wahyu sedikit lebih tinggi untuk bertanya kepada Daden.
“Tetapi dia (Mahareza) bilang 'saya digeledah oleh saudara Daden apakah saya membawa senpi. Kalau dia pegang, dia enggak akan pegang paha saya dua kali.' Saya tanyakan berulang kali," ujar Wahyu.