“Kami berharap ke depan kami bisa terus melebarkan sayap usaha kami. Kami bisa membawa rendang mendunia,” ujar Ermaneli.
BACA JUGA:Gerhana Bulan Total 8 November 2022, Berikut Tuntunan Lengkap dan Tata Cara Salat Khusuful Qamar
Selain produk olahan rendang, Uni Lili juga memenuhi permintaan pasar atas produk bumbu rendang. Bahkan bumbu rendang menjadi permintaan terbanyak di Jepang dan Amerika.
“Kita punya outlet di jalan Veteran Purus, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang. Di sana kita pasarkan, di sini (Solsel) kita hanya tempat memasak rendang,” ungkapnya.
5. Sertifikat Halal
Permintaan dalam dan luar negeri banyak setiap minggunya, sehingga jaminan kehalalan perlu diperhatikan. Produk usaha makanan rendang Uni Lili ini sudah memiliki sertifikat halal.
Sertifikat Halal dimilikinya, di samping sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI), sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV), dan sertifikat Badan Pengelola Obat dan Makanan (BPOM).
BACA JUGA:Presiden Jokowi Tegaskan Siap Menerima Tamu-Tamu KTT G20 di Bali
6. Bahan Mentah dari Rumah Potong Berstandar BPOM
Bahan mentah daging sapi untuk Rendang Uni Lili didapatkannya dari rumah potong di Padang yang memiliki standar BPOM.
UKMK Rendang Uni Lili berlangganan daging dari rumah potong tersebut sudah lebih 5 tahun untuk diolah di kediamannya yang berjarak sekitar 100 meter dari Pasar Padang Aro, Pusat Kabupaten Solok Selatan.
7. Bahan Baku Diolah Sendiri
Pengolahan rendang Uni Lili berdasarkan standar bahan baku yang baik dan diolah sendiri sesuai kebutuhan.
Seperti buah kelapa hanya dipilihnya hasil tanam petani di Solok Selatan. Alasannya, rasanya lebih manis dan bagus setelah diuji coba dengan kelapa dari daerah lain di Sumbar.
Bahan baku lain untuk produk rendang ini seperti jahe, lengkuas, cabe, bawang merah, bawang putih, serai, daun jeruk, daun salam.
Kemudian ketumbar, buah pala, cengkeh, kayu manis dan kemiri. Semua itu serba baru dan tiap minggunya diantar petani. Bahan baku alami inilah yang diolah untuk resep Rendang Uni Lili.