BACA JUGA:Kekayaan Tito Karnavian Tembus Puluhan Miliar Rupiah, Kuasai Lahan di Beberapa Daerah
"Saya meyakini dia, Pak Tito mengira (kalau isu penargetan tersangka) itu benar," tukas Novel.
Tito Karnavian membenarkan bahwa memang ada pertemuan dengan Novel Baswedan, hanya saja dia tidak menjelaskan secara rinci apa isi dari percakapan antara keduanya.
Nah, yang jadi misteri adalah tepat malam hari setelah pertemuan itu ada peristiwa lain yang menimpa penyidik perempuan di KPK Surya Tarmiani yang dirampok saat hendak pulang ke kosnya di Setiabudi Timur, Jakarta Selatan. Posisinya Surya baru saja pulang dari Yogyakarta.
Anggota Komisi III DPR RI Desmond Junaidi Mahesa mengatakan, sistem Polri rusak karena kinerja dua mantan Kapolri sebelumnya, Tito Karnavian dan Idham Aziz-Foto/Kolase/Instagram/@idhamaziz.fans/@titokarnavian/@desmondjunaidimahesa-
Dari Bandara Soekarno-Hatta Surya berangkat ke kosnya menumpangi taksi. Di perjalanan itu Surya membawa tas yang isinya adalah sejumlah bukti perkara suap Basuki Hariman, ia menaruhnya di bagasi taksi.
BACA JUGA:Terbongkar Alasan Mantan Kapolri 'Turun Gunung', Tito-Idham Tak Datang: Kita Sama-sama Prihatin
Kasus perampokan itu bermula saat taksi harus berhenti di dekat rumah kos Surya lantaran gang yang menjadi akses menuju ke tempat tinggal Surya tertutup portal.
Tak ingin memaksakan masuk, Surya akhirnya berjalan kaki ke kosannya. Dari situ ada seorang pria dengan pakaian serba gelap menyambar tas ranselnya.
Perampok itu lalu kabur dengan cepat dengan menaiki sepeda motor.
Ditambah lagi, satu minggu setelah peristiwa itu, tepatnya pada tanggal 11 April 2017, Novel mendapat serangan yang sangat vital.
Novel Baswedan saat itu posisinya baru saja pulang dari salat subuh di masjid dekat rumahnya, ia mendapat siraman oleh orang tak dikenal dengan menggunakan air keras.