“Saya memberi penawaran, dia (Bruce) boleh menyimpan alat-alat itu di garasi saya asalkan mau membantu mengurus kebun rumah,” tambah Karen.
Meski percakapan itu dilaksanakan di musim dingin, Karen menceritakan bahwa Bruce McArthur baru datang di bulan April.
Setelah berkenalan, Karen mengizinkan Bruce untuk menyimpan barang-barang di garasi miliknya.
BACA JUGA:Erdogan Pastikan Ledakan Bom di Kota Istanbul Ulah Serangan Terorisme, Ciri-ciri Pelaku Dibocorkan
“Dia membunuh korban-korbannya di apartemen miliknya kemudian menguburkan mereka di bawah pot-pot di kebun saya,” ungkapnya.
“Kata-kata yang bisa menjelaskan perasaan saya adalah marah, terkejut, merasa dikhianati sekaligus takut,” tutupnya wanita yang bekerja sebagai pemilik bisnis tersebut.
Tujuh jasad ditemukan di kebun milik Karen. Bruce McArthur didakwa atas pembunuhan kelas satu dengan seluruh korbannya adalah pria.
Modus operandinya adalah berkenalan secara online dengan korban-korbannya kemudian pergi ke desa gay di Toronto.
BACA JUGA:Konflik AS dan Arab Saudi Berlanjut di KTT G-20 Bali, Joe Biden Ogah Duduk Bareng dengan MbS
Bruce McArthur dikenal sebagai orang yang ramah. Dia pernah menikah dan dikaruniai dua orang anak.
Semenjak bercerai dan menyatakan diri sebagai pecinta sesama jenis, dia mulai mencari korban-korbannya yang semuanya bersifat submisif.
Bruce McArthur menjalankan aksinya dari tahun 2010-2017. Titik terang penangkapannya terjadi ketika polisi menemukan catatan pada kalender Andrew Kinsman, salah satu korban.
Dalam kalender ada tulisan Bruce pada tanggal 26 Juni 2017, hari terakhir sebelum dia dinyatakan hilang.
BACA JUGA:Ledakan di Istanbul Buat Erdogan Meradang, 6 Korban Tewas dan 53 Luka-luka
Polisi kemudian mencari keterkaitan Bruce McArthur dengan ketujuh korban lain.
Pengadilan memutuskan bahwa McArthur bersalah dengan hukuman penjara seumur hidup setelah didakwa melakukan kejahatan murni.*