JAKARTA, DISWAY.ID-– Bruce McArthur mencari penghasilan untuk hidupnya dengan melakoni berbagai pekerjaan.
Salah satunya adalah menjadi Sinterklas di pusat perbelanjaan. Di balik penampilan bersahabatnya, dia ternyata adalah seorang pembunuh berantai.
Total sudah ada delapan orang yang menjadi korban kekejaman sang Sinterklas kelahiran Lindsay, Ontario, Kanada tersebut.
BACA JUGA:Kepolisian Turki Bergerak Cepat, Terduga Pelaku Ledakan Istanbul Ditangkap
Dia menyembunyikan jasad korbannya di sekitar kebun rumah yang menjadi tempatnya bekerja.
Bruce McArthur disebut sebagai pembunuh berantai asal Kanada paling kejam. Dia akan mengincar korbannya di desa gay di Toronto.
Kemudian setelah dihabisi, para korban akan diambil fotonya sebelum dimasukkan ke dalam album seakan-akan setiap nyawa adalah pencapaian baginya.
Saat ditangkap polisi, Bruce McArthur nyaris mendapatkan korban yang kesembilan.
BACA JUGA:Elon Musk Hadir Virtual di B20, Curi Perhatian Pakai Batik dari Sulawesi
Untungnya, pria asal Timur Tengah itu masih bisa diselamatkan walau dalam kondisi terikat di ranjang dan mulutnya diselotip.
Baru-baru ini, Karen Fraser dan suaminya, Ron Smith menceritakan bagaimana keterkejutannya lantaran rumah mereka dijadikan tempat McArthur mengubur korban-korbannya.
Karen mengisahkan pengalaman mengerikannya pada harian Inggris, Mirror. Menurutnya, McArthur kerap meminjam alat-alat darinya untuk memotong rumput di kebun rumahnya.
“Kami sudah sejak lama mengenal keluarga McArthur. 15 tahun sebelum dia ditangkap, saudara perempuannya menelepon saya untuk meminta ijin agar Bruce menggunakan garasi saya sebagai tempat menyimpan alat pertukangan,” ujarnya.
BACA JUGA:Disebut Ogah Bersebelahan MBS, Begini Biden Tiba di KTT G20 Bali
Menurut saudara perempuannya, Bruce saat itu baru saja membeli alat pertukangan yang akan digunakan untuk bisnis.