BACA JUGA:Rekaman CCTV Skandal Buku Merah Pernah Bocor, Tito Karnavian Sempat 'Disenggol' Istana
BACA JUGA:Kisah Luna Maya Ditawar Rp 200 Juta Sehari untuk Temani Kencan Seorang Pengusaha: Gue Cekik Lo!
“Meskipun bisa dibuat dapat bergiliran, namun dapat juga tidak bergiliran seperti yang telah dilakukan dalam susunan darat laut udara, darat laut darat udara, kemudian darat, darat, udara darat dan apakah mau darat lagi,” tambah Ponto.
Ponto menambahkan, memang tidak bergiliran, namun dampak dari hal tersebut memang tidak terlihat keluar, namun kedalam institusi tersebut akan menyinggung tentang ‘pride’ atau harga diri.
“Inilah yang sulit, lagi-lagi pride, pride itu sulit. Pasti KSAL sudah pusing kepalanya,” ungkap Ponto.
Sebelumnya sudah ada jalannya karena tidak ada jangka waktu khusus untuk jabatan seorang Panglima TNI.
BACA JUGA:Kisah Luna Maya Ditawar Rp 200 Juta Sehari untuk Temani Kencan Seorang Pengusaha: Gue Cekik Lo!
BACA JUGA:Bertemu di KTT G-20, Xi Jinping Peringatkan Joe Biden: Jangan Lampaui Batas Soal Taiwan!
“Hal tersebut tak lepas dari pilihan, karena dengan adanya pilihan membuat ada faktor lain dalam pemilihan Panglima tersebut,” papar Ponto.
Ponto juga menambahkan bahwa ketiga angkatan tersebut saat ini telah tumbuh kesadaran menjalankan tugasnya secara profesional dan semua angkatan tersebut adalah sama.
“Dengan kesadaran tersebut jangan lagi ditarik-tarik lagi ke ranah polirik, karena aturan jababatan Panglima TNI telah ada aturannya,” tegas Ponto dalam channel Total Politik.