Sebelum Ikut JKN, Sempat Pesan Peti Jenazah karena Kesulitan Berobat

Rabu 16-11-2022,11:31 WIB
Reporter : Salman Muhiddin
Editor : Salman Muhiddin

MUSI RAWAS, DISWAY.ID - Sudah lama Ngadenan, 79, menderita asam urat. Ia kesulitan berjalan akibat nyeri di persendian. Terutama ketika malam hari hingga menjelang pagi. 

Ngadenan merupakan peserta JKN segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Kelas 3 sejak September 2015 silam. Ia tidak pernah telat dalam membayar iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), karena program JKN inilah yang berperan besar dalam hidupnya Ngadenan.

Ngadenan sering mengalami kejang-kejang dan pingsan secara tiba-tiba akibat hemoglobin (Hb) yang rendah. Ia sempat berpikir hidupnya tidak lama lagi. Bahkan ia sampai meminta keluarganya untuk memesan peti jenazah yang hingga kini masih diletakkan di ruang tamu rumahnya.

“Kala itu, ketika saya mengalami kejang-kejang hebat dan dibawa ke rumah sakit oleh anak saya, saya berpikir mungkin ajal saya sudah dekat. Namun ternyata Tuhan berkehendak lain, sudah enam tahun sejak kejadian tersebut, saya masih bisa bernapas sampai sekarang,” kenang Ngadenan.

Sakit asam urat yang diderita oleh Ngadenan ini telah dirasakannya sejak masih muda. Awalnya ditandai dengan buang air besarnya yang hitam, peradangan di sendi, kelelahan, pembengkakan di tubuh dan kulit memerah. Asam urat yang telah lama didiamkan ini menyebabkan endapan kristal yang terbentuk di bawah kulit dan tumbuh di jempol kaki Ngadenan. Hal inilah yang membuat dirinya kesulitan untuk berjalan.

“Dulu sebelum ada Program JKN, sekali berobat saya bisa menghabiskan Rp 7 juta. Keluarga pontang-panting cari uang untuk pengobatan," katanya. Untunglah pihak rumah sakit saat itu menyarankan untuk menjadi peserta JKN. "Mungkin mereka merasa kasihan dengan saya yang bolak-balik rumah sakit dan kesulitan dana untuk berobat,” ungkap Ngadenan.

Ia sangat bersyukur keluar dari maut yang hampir menghampirinya. Salah berkat bantuan dari Program JKN. Selama berobat menggunakan kartu JKN tidak pernah dikenakan biaya baik dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Aisyah maupun Rumah Sakit AR Bunda.

Agar tidak kembali mengalami kejang-kejang dan pingsan secara tiba-tiba, kini Ngadenan terus menjaga pola hidup sehat dengan tidak mengonsumsi makanan yang berasal dari kacang-kacangan, makanan bersantan, sayuran hijau, maupun makanan asin dan pedas, serta menjaga kondisi tubuhnya agar tidak terlalu lelah. (*)

 

 

 

 

 

 

 

Kategori :