Saat beraudiensi dengan keluarga korban, Uli mengaku membahas berbagai harapan mengenai tragedi Kanjuruhan.
"Kalau yang dibahas, itu tentang harapan-harapan dari keluarga korban untuk mendapatkan keadilan," ujar Uli.
Selain itu, ia menuturkan pihaknya juga mendengarkan keluhan-keluhan keluarga korban terutama terkait kondisi ekonomi setelah tragedi itu.
"Kemudian juga hal-hal lain terkait dengan tragedi Kanjuruhan, terutama terkait dengan kondisi ekonomi setelah tragedi itu, terutama untuk keluarga yang ditinggalkan," ungkap Uli.
BACA JUGA:2 Perusahaan Jadi Tersangka Kasus Gagal Ginjal Akut, Modusnya Diungkap Irjen Dedi Prasetyo
BACA JUGA:Buka Baju Saat Manggung di Palu, Widi Vierratale: Bukan BH Kan Dalamannya
"Juga ada trauma dari keluarga korban dan korban yang masih ada," sambung Uli.
Salah seorang perwakilan keluarga korban kerusuhan Kanjuruhan, Malang datangi Kantor Komnas HAM menagih janji Presiden Joko Widodo.
Salah seorang perwakilan keluarga korban, Yono mengatakan maksud ketangannya menagih janji Jokowi yang berucap akan menuntaskan kasus kerusuhan tersebut.
"Karena kita mau nagih janjinya Bapak Kepala Negara kita yaitu Bapak Presiden Insinyur Joko Widodo yang mengatakan bahwa ini harus diusut tuntas. Tidak ada yang ditutup-tutupi, itu saja yang saya sampaikan," katanya kepada awak media, Kamis 17 November 2022.
"Kalau tak salah menerima masyakat terkait Kanjuruhan. Nanti bisa ke Pak Uli atau Pak Hari. Mereka yg terima," jelas Wakil Ketua Eksternal Komnas HAM, Abdul Haris Semendawai.
Berdasarkan pantauan di lokasi, para rombongan tersebut sudah tiba di Kantor Komnas HAM pada pukul 14.38 WIB dengan menggunakan bus yang mereka tumpangi dari Malang, Jawa Timur.
Rombongan tersebut kompak menggunakan tanda pengenal yang mereka kalungi bertuliskan 'Posko Voulenteer' yang dipadukan dengan tanda pita hitam.