BACA JUGA:Permintaan Keluarga Korban Kanjuruhan ke Komnas HAM Setelah 45 Gas Air Mata Ditembakan Brimob
BACA JUGA:Intip Keunggulan MG4 EV yang Akan Mengaspal di Tanah Air
Hal tersebut juga dapat dilihat dengan video pengakuan Ismail Bolong yang mengatakan bahwa dirinya saat itu ditekan oleh karopaminal Brigjen Hendra Kurniawan untuk mengakui soal uang setoran buat Kabareskrim Polri.
Tak hanya IPW, Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) juga mengungkapkan bahwa pihaknya juga telah mendapatkan infofmasi terkait dengan Ismail Bolong serta kegiatan perlindungan tambang ilegal.
Bahkan menurut Boyamin Saiman selaku Kordinator MAKI menjelaskan tidak hanya tambang batu bara ilegal, namun juga tambang lainnya seperti nikel dan timah.
“Pada tanggal 9 September sudah ada yang menunjukan ke saya tentang yang terkait dengan Ismail Bolong dan hal tersebut agak singkron dengan dokumen yang juga telah saya terima,” jelas Boyamin dalam sebuah wawancara dengan Karni Ilyas.
BACA JUGA:Asik! Khusus Mobil Ambulance Suzuki Dapat Gratis Service Hingga Akhir Bulan November 2022
BACA JUGA:Pensiunan MA Terseret Dugaan Suap Pengurusan Perkara, KPK Sebut Nama
Boyamin menambahkan bahwa dengan adanya dugaan tambah ilegal, adanya pembiaran dan setoran-setoran yang melibatkan aparat keamanan merupakan tugas Kepolisian untuk membuktikan dalam usaha bersih-bersih.
Dalam temuannya Boyamin menjelaskan bahwa adapun jumlah ekspor dan izinnya cukup berbeda dan diduga juga terdapat setoran-setoran.
Pada sektor nikel di Selteng, di mana terdapat oknum yang memainkan izin-izin yang sudah mati hampir puluhan jumlahnya kemudian dibuat LU seperti hidup dan nantinya bisa nambang lagi.
BACA JUGA:Kocak! Viral Detik-detik Reporter Tertimpa Perahu Karet saat Siaran Langsung, Begini Nasibnya
Dari pihak-pihak yang bermain dalam tambang ilegal ini tak hanya oknum Polisi namun juga ada oknum penegak hukum lainnya.
Adapun isi dari surat surat Divpropam yang ditujukan pada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Pada huruf a.