Mau tidak mau ER mengambil jalan yang dilarang untuk melunasi utang ana-anaknya, karena jika hanya mengandalkan dari hasil berjualan gorengan sangat tidak memungkinkan untuk bisa menutup utang yang nilainya besar itu.
Dikutip dari akun instagram @tubannow ER menyatakan. “Suami saya meninggal dunia setahun lalu. Jual Ginjal adalah satu-satunya jalan untuk melunasi utang anak-anak saya.”
Melihat aksi nekat ER, akhirnya pegawai Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos P3A PMD) Kabupaten Tuban mengamankan ER.
Alih-alih sang Ibu berjuang untuk membayar semua utang, Sang anak malah kabur karena tidak bisa membayar utang dan bunganya yang setiap harinya bervariasi; mulai dari delapan ratus ribu hingga satu juta lebih.
“Di tagih utang terus. Angsuran tiap bulan bervariasi, ada delapan ratus sampai satu juta lebih,” tuturnya.