Teriakan itu mengagetkan dua petugas yang menunggu. Kaget heran takut. Mereka ikut lari juga keluar rumah.
BACA JUGA:Polisi: Pegawai Koperasi Teriak 'Allahu Akbar' saat Temukan Mayat di dalam Rumah Di Kalideres
Budyanto yang menyadari bahwa mereka mengetahui kondisi istrinya lalu mengejar mereka, keluar rumah, sambil memanggil dan memohon agar hal itu tidak dilaporkan kepada siapapun.
Sedangkan Dian, mencoba meyakinkan petugas yang kaget bahwa ibunya masih hidup, masih diberi susu dan menyisir rambutnya yang rontok.
Petugas merapikan jenazah untuk di autopsi, jenazah satu keluarga yang ditemukan tewas dengan jasad mengering di Kalideres, Kamis 10 November 2022. -Youtube-
“Tolong Pak, jangan sampai dilaporkan ke polisi, jangan dilaporkan pihak RT ataupun warga sini (kata Budyanto kepada petugas KSP)’. Dan ternyata tidak dilaporkan,” jelas Hengki.
“Ini yang kami sesalkan, seharusnya kita semua sebagai warga masyarakat tidak boleh permisif, kejadian seperti ini agar dilaporkan saja,” tegas Hengki.
“Timeline ini kami cocokkan dengan keterangan saksi-saksi yang lain seputaran TKP, menyatakan memang ini cocok waktunya. Kami minta bukti, mana bukti bahwa saudara pernah datang pada tanggal 13 Mei. Ditunjukkanlah meta data, ternyata tanggal 13 Mei," tambah Hengki.
Rumah TKP diketahui hendak dijual seharga Rp 1,2 miliar, namun belum ada yang membeli. Kata Hengki, Koperasi Simpan Pinjam tertarik untuk menerima gadai, mengingat NJOP rumah TKP tinggi.
“Pada tanggal 13 Mei, ternyata mediator ini ketemu dengan salah satu pegawai koperasi simpan pinjam. Oleh karenanya dibiarkan digadaikan sertifikat rumah itu. Pada saat itu pegawai koperasi simpan pinjam itu tertarik mengingat lokasi perumahan ini memiliki NJOP yang tinggi. Sedangkan pembayaran untuk simpan pinjam itu maksimal 50 persen dari NJOP, rumah maupun tanah,” papar Hengki.
Diberitakan sebelumnya, empat orang dalam satu keluarga ditemukan tewas mengering di dalam rumahnya, Perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis 10 November 2022 lalu.
Jenazah empat orang tersebut ditemukan dalam kondisi membusuk, pertama kali oleh warga setempat yang mencium batu busuk menyebgat dari dalam rumah tersebut.
Identitas 4 mayat tersebut yakni Rudyanto Gunawan (71) yang ditemukan dalam posisi tertidur di atas kasur di kamar belakang.
Kemudian, istri Rudyanto bernama Renny Margaretha Gunawan (68) ditemukan di kamar depan dalam posisi tertidur di atas kasur.
Di kamar yang sama juga ditemukan jasad anak dari Rudyanto-Margaretha bernama Dian (40), tetapi letaknya di lantai.
Terakhir, yakni ipar dari Rudyanto bernama Budyanto Gunawan yang ditemukan dalam posisi terlentang di sofa ruang tamu.