Tak berhenti di situ, ia juga pernah menjabat Gubernur Akmil 2018 sampai 2020, lalu ia juga menjabat sebagai Panglima Kodam (Pangdam) Jaya dari tahun 2020 sampai dengan 2021
Selama di dalam dunia Militer juga, Jenderal Dudung dikenal akan keberanian yang ia miliki.
Salah satu perintahnya adalah Jendral Dudung sempat meminta anak buahnya untuk mencopot baliho bergambarkan Habib Rizieq Shihab pada November 2020 lalu.
BACA JUGA:Effendi Simbolon Absen saat Jenderal Dudung Hadir RDP Komisi 1 DPR, Ke Mana Ya Dirinya?
Saat itu, aksinya menuai pro kontrak di tengah masyarakat. Namun di sisi lain, ia menunjukkan jika ia punya ketegasan.
Menurut Jenderal Dudung, aksi yang dilakukannya merupakan salah satu tanda, bahwa semua pihak harus taat kepada hukum yang ada di Negara Republik Indonesia, termasuk hal-hal kecil seperti hukum pemasangan baliho.
Aksi keberanian yang diperlihatkan oleh Jenderal Dudung tidak sampai di situ saja, sebab pada Mei 2021, dirinya membuat pernyataan komitmen dalam penumpasan perilaku premanisme seperti debt collector yang ada di sekitaran wilayah Jabodetabek.
Tentu saja pernyataan yang dilakukan oleh Jenderal Dudung pada saat itu merupakan hasil respons atas perbuatan para debet collector yang sudah sangat meresahkan masyarakat.
BACA JUGA:9 Polisi Bersaksi di Sidang Lanjutan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi
Pada bulan dan tahun yang sama tepatnya pada 25 Mei 2021, Dudung diberikan kepercayaan untuk menjadi Pangkostrad menggantikan Letjen Eko Margiyono.
Ketika Jendral Andika Perkasa ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Panglima TNI, Jenderal Dudung akhirnya dilantik menjadi KSAD sampai dengan sekarang.
Melansir nilai yang dilakukan oleh Pengamat Militer Institute For Security and Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi, Jenderal Dudung sempat menjadi salah satu favorit Istana Negara untuk menggantikan Jendral Andika kelak.
Hanya saja, memang pada akhirnya Presiden Jokowi telah memberi rekomendasi satu nama calon Panglima TNI yakni Jenderal Yudo Margono.