Menurutnya, dari hasil pemeriksaan psikologi forensik, secara umum Ferdy Sambo memiliki pola kerja tekun, motivasi tinggi untuk mencapai target yang melebihi dari target yang diberikan kepadanya.
Menurut Reni, Sambo jika sedang dikuasai emosi, dia menjadi orang tak terkontrol dan tak berpikir panjang.
Selain itu Sambo tipe orang yang kurang percaya diri, dan selalu meminta bantuan ke orang lain untuk mengambil keputusan dalam hal yang besar.
BACA JUGA:Deolipa Penuhi Panggilan Penyidik Polda Metro Jaya Terkait Laporan SDN Pondok Cina
BACA JUGA:Usut Begal Wartawan, Polda Metro Jaya dengan Polres Jakpus Buru Pelaku
"Tipe kepribadiannya, pada dasarnya bapak Ferdy Sambo ini merupakan individu yang kurang percaya diri dan membutuhkan orang lain dalam bertindak serta mengambil keputusan, terutama hal-hal yang besar," tuturnya.
Reni menjelaskan bahwa Ferdy Sambo orang yang suka melindungi orang-orang yang ada di sekitarnya.
Dalam kondisi yang baik, mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo orang yang patuh pada aturan norma, dan jiwa yang baik dalam kehidupan sosial sehari-harinya dan melindungi diri dalam situasi yang terdesak menggunakan kecerdasan yang dimiliki.
"Jadi bukan berarti yang bersangkutan tidak bisa melanggar norma dan menggunakan kecerdasannya untuk melindungi diri di dalam situasi-situasi terdesak," ujar Reni.
BACA JUGA:Kecelakaan Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Tak Berdampak Pada Jadwal Penyelesaian
BACA JUGA:Update Sidang Lanjutan Ferdy Sambo: Ahli Pidana dan Psikolog Hadir Diperiksa Sebagai Saksi Ahli
Reni Mengatakan, bahwa jika Sambo merasa diganggu kehormatannya, Sambo tipe orang yang sulit mengontrol emosinya dan tidak berpikir panjang terhadap tindakan yang sudah diambil.
"Jadi, jika harga dirinya terganggu apabila dia kehormatannya itu terganggu seperti itu. Kemudian dapat menjadi orang yang dikuasai emosi, tidak terkontrol, tidak berpikir panjang terhadap tindakan yang dilakukan," kata Reni.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) bertanya kepada saksi Ahli Psikologi terkait Ferdy Sambo membutuhkan masukan dari orang terkait keputusan besar yang diambil.
"Artinya dia butuh masukan orang-orang sekitar untuk ambil keputusan besar?" tanya Jaksa.
Reni menjawab pertanyaan dari Jaksa kemungkinan Sambo melakukan diskusi kepada orang lain untuk mengambil sebuah keputusan yang besar.