JAKARTA, DISWAY.ID-- Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memaparkan, Kelapa Sawit sebagai salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peran penting dalam perekonomian di Indonesia.
Salah satunya sebagai sumber devisa negara non migas, penyedia lapangan kerja, serta menjadi bahan baku berbagai industri pengolahan di Indonesia.
BACA JUGA:Julian Alvarez Sebut Pep Guardiola Pernah 'Ramal' Argentina Juara Piala Dunia, Kok Bisa?
Dalam mendukung industri pengolahan di Indonesia, kelapa sawit menjadi tumbuhan industri penghasil minyak masak, minyak industri, margarin, lilin, sabun, industri kosmetik, industri farmasi hingga menjadi bahan bakar biodiesel.
Bahkan sisa pengolahan kelapa sawit dapat dimanfaatkan menjadi kompos, campuran bahan pakan ternak, biogas dan lain sebagainya.
Semuanya merupakan bukti industri kelapa sawit telah menjadi mesin penggerak perekonomian Indonesia, sekaligus meningkatkan taraf hidup banyak orang, memberi akses pendidikan, layanan kesehatan, teknologi dan informasi.
BACA JUGA:Bukan OTT, KPK Sebut Hanya Geledah Kantor Gubernur Jatim
BACA JUGA:Cara Mudah Membuat Google Docs dari HP, Ikuti 5 Langkah Ini
“Sektor sawit di Indonesia yang melibatkan 2,4juta petani swadaya dan 16juta tenaga kerja, dapat terus mendorong PDB di sektor perkebunan pada angka yang positif, sehingga PDB Indonesia di TW3 2022 dapat bertumbuh positif di angka 5,72%,” ujar Eddy Abdurachman, Direktur Utama BPDPKS di Jakarta, Kamis, 22 Desember 2022.
“Industri kelapa sawit ini telah berkontribusi pada pendapatan pemerintah, keuntungan bagi perusahaan, lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan bagi petani kecil,” tambahnya.
Selain itu, Eddy juga mengatakan, sebagai lembaga pengelola dana, BPDPKS memastikan prinsip “from palm oil to palm oil” diterapkan di setiap program.
BACA JUGA:Kubu Ferdy Sambo Hadirkan Saksi Ahli Pidana: Motif dalam Pembunuhan Berencana Penting untuk Diungkap
Kinerja penghimpunan dana BPDPKS di tahun 2022 dari pungutan ekspor sawit diperkirakan mencapai Rp34,5triliun, sedangkan kinerja imbal hasil dana kelolaan di tahun 2022 sebesar Rp800miliar.