"Ini juga agak personal Bapak Presiden. Semasa kita agak sukar, hidup dalam keadaan terombang-ambing derita itu, Indonesia itu menyambut kita sebagai sahabat sejati," kata Anwar.
"Sebab itu, saya tak mungkin kita lupakan ya orang yang sedia membantu kita, menunjukkan rahmat dan menyayangi kita dalam keadaan kita itu tersisih, terbuang atau terlempar arus perkembangan di Malaysia dan sekali lagi terima kasih kepada Bapak dan seluruh rekan yang menerima saya sebagai keluarga besar," jelasnya.