ASEAN Dengue Day 2024, Daerah Endemik Jadi Prioritas Vaksin DBD

ASEAN Dengue Day 2024, Daerah Endemik Jadi Prioritas Vaksin DBD

Vaksin DBD dipertimbangkan untuk cegah keparahan DBD--Freepik

JAKARTA, DISWAY.ID – Salah satu cara untuk mencegah keparahan Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah dengan vaksin.

Pertimbangan vaksin DBD menjadi penting khususnya di daerah endemi.

Dalam Hari Dengue ASEAN 2024, PT Takeda Innovative Medicines mengambil momentum peringatan Hari Dengue ASEAN (ASEAN Dengue Day/ADD) 2024 untuk memperkuat komitmen dalam pencegahan DBD, melalui pemberian dukungan kepada Kementerian Kesehatan dalam pelaksanaan serangkaian kegiatan peringatan ADD 2024.

BACA JUGA:Kematian DBD Terus Meningkat, Kemenkes Ungkap Alasan Vaksin Masih Belum Digratiskan

ADD diperingati pada tanggal 15 Juni setiap tahunnya untuk meningkatkan kesadaran serta pemahaman masyarakat terhadap bahaya DBD.

Andreas Gutknecht, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, mengungkapkan bahwa DBD merupakan ancaman yang akan ada terus-menerus, terlepas dari musim penghujan atau bukan.

“Semua orang bisa terkena DBD tanpa memandang usia, di mana mereka tinggal, bahkan gaya hidup. Kami berkomitmen untuk memerangi DBD melalui pencegahan inovatif kami dengan memastikan ketersediaan akses bagi seluruh masyarakat di Indonesia. Selain itu, menjalin kemitraan yang kuat bersama-sama dengan pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya untuk mencapai tujuan bersama ‘nol kematian akibat DBD di tahun 2030’. Untuk itu, kami berterima kasih kepada Kementerian Kesehatan atas kemitraan yang berkelanjutan dalam perjuangan ini,” tuturnya kepada wartawan.

BACA JUGA:Kemenkes Ingatkan Potensi DBD Meningkat Saat Puncak Kemarau Juli-Agustus 2024

Lebih jauh Andreas menyampaikan beban yang ditimbulkan oleh penyakit DBD begitu besar, baik secara finansial, maupun non-finansial.

Bagi seorang individu dan keluarga, DBD meningkatkan kekhawatiran.

Apalagi penyakit ini mengancam jiwa dan sampai saat ini masih belum ada obat khusus untuk mengobatinya.

Tidak hanya itu, biaya pengobatan untuk DBD juga tidak sedikit, dan biasanya memerlukan waktu 7-14 hari untuk perawatan dan pemulihan, sehingga dapat menyebabkan seseorang kehilangan produktivitasnya.

BACA JUGA:Kenali 7 Ciri-Ciri DBD Pada Anak Usia 2 Tahun dan Cara Pencegahannya

“Hal ini turut berdampak pada industri atau perusahaan yang juga akan mengalami penurunan produktivitas dan peningkatan beban biaya yang cukup tinggi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: