Kasus DBD di Minahasa Utara Naik 3 Tahun Berturut-turut, Lawan dengan Vaksinasi!

PT Bio Farma dan PT Takeda Innovative Medicines menggelar kegiatan sosialisasi pencegahan penyakit dengue, serta tatalaksana skrining kanker serviks, kepada pemerintahan kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan, organisasi perangkat daerah, serta dan tenaga k--Istimewa
MINAHASA UTARA, DISWAY.ID – Sebagai salah satu wilayah endemik dengue, Kabupaten Minahasa Utara mengalami peningkatan kasus dengue dalam tiga tahun terakhir.
Pada 2022 terdapat 116 kasus dengan 1 kematian, meningkat menjadi 404 kasus dengan 3 kematian pada 2023, dan meningkat lagi menjadi 800 kasus dengan 4 kematian pada 2024, dengan tingkat kejadian (Incidence Rate/IR) DBD di kabupaten ini pun selalu di atas target nasional, yaitu 10/100.000 penduduk.
Posisi kabupaten yang terletak di antara dua kota besar yaitu Manado dan Bitung, menyebabkan mobilitas penduduknya sangat tinggi, mempercepat terjadinya penularan virus dengue oleh Nyamuk Aedes Aegypti.
Sehubungan dengan hal tersebut, hari ini Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara bekerja sama dengan PT Bio Farma dan PT Takeda Innovative Medicines menggelar kegiatan sosialisasi pencegahan penyakit dengue, serta tatalaksana skrining kanker serviks, kepada pemerintahan kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan, organisasi perangkat daerah, serta dan tenaga kesehatan di puskesmas setempat.
BACA JUGA:Pasien DBD Trombosit di Bawah 10 Ribu Berisiko Perdarahan Otak, Kurangi Risikonya dengan Vaksin
DBD adalah penyakit akibat infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Tingginya intensitas curah hujan memberikan peluang adanya tempat perindukan nyamuk ini seperti: adanya air hujan di ban bekas, ember tempat menampung air yang terbuka, dan lainnya.
Gejala DBD
Penyakit DBD ditandai dengan beberapa gejala yang mirip dengan gejala infeksi virus pada umumnya, seperti sakit kepala, tidak enak badan, mual, dan demam.
Namun, demam pada DBD memiliki pola khas yang disebut sebagai siklus pelana kuda. Kabar baiknya, DBD dapat dicegah.
BACA JUGA:Dinkes DKI Jakarta Minta Masyarakat Waspada, 1.416 Orang Terjangkit DBD dalam 2 Bulan Terakhir
Pencegahan bisa dilakukan dengan memperkuat sistem imun untuk melawan serangan virus dengue, khususnya di Indonesia yang masih sangat rawan demam berdarah. Salah satu caranya adalah melalui pemberian vaksin DBD.
"Oleh karena itu, kami menyambut baik dan memberikan dukungan pada arahan Kementerian Kesehatan RI melalui Strategi Nasional Penanggulangan Dengue (Stranas Dengue) 2021–2025, yang menjadi panduan komprehensif dalam upaya pengendalian dengue secara berkelanjutan di seluruh Indonesia. Sejalan dengan komitmen tersebut, hari ini kami melaksanakan sosialisasi tatalaksana skrining kanker serviks, serta pencegahan dengue melalui program vaksinasi yang bertujuan untuk mengurangi tingkat keparahan penyakit DBD, sebagai bagian dari langkah nyata melindungi masyarakat Minahasa Utara,” papar Joune Ganda, Bupati Minahasa Utara,
dr. Stella Safitri, M.Kes., Kepala Dinas Kesehatan Minahasa Utara, menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten telah melakukan berbagai upaya dalam menanggulangi dan menekan penyebaran virus dengue di Minahasa Utara.
“Sejalan dengan pemerintah pusat, dan dengan melibatkan lintas sektor serta lintas perangkat daerah bahkan masyarakat, kami telah menggiatkan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui Gerakan 3M Plus (menguras, menutup dan mengubur/mendaur ulang, plus berbagai tindakan pencegahan lainnya), abatisasi dan fogging.”
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: