Hoaks Masih Jadi Penghalang Orang Mau Divaksin, Apa Masalahnya?
Informasi hoaks masih menjadi tantangan dalam pemenuhan vaksinasi di kalangan masyarakat Indonesia, termasuk vaksin HPV -Disway.id/Annisa Zahro-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Hoaks atau atau kabar palsu hingga saat ini masih menjadi tantangan dalam pemenuhan vaksinasi di kalangan masyarakat Indonesia, termasuk vaksin HPV.
"Biasanya, hoaks itu terjadi karena mereka tidak mendapatkan informasi yang cukup jelas bagaimana pentingnya imunisasi," ungkap Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan (Irjen Kemenkes) Murti Utami pada Ivaxcon 2025.
BACA JUGA:Kasus DBD di Minahasa Utara Naik 3 Tahun Berturut-turut, Lawan dengan Vaksinasi!
BACA JUGA:Pasien DBD Trombosit di Bawah 10 Ribu Berisiko Perdarahan Otak, Kurangi Risikonya dengan Vaksin
Padahal pemerintah Indoenesia kini terus berupaya mencapai target global dalam penurunan angke zero dose, eradikasi polio, dan eliminasi penyakit berbahaya lainnya, seperti campak-rubela, tetanus, dan juga kanker leher rahim (serviks).
Menurutnya, orang tua masih takut untuk mengizinkan anaknya mendapatkan imunisasi lantaran takut terhadap efek samping.
"Hoax ini benar-benar perlu kita luruskan supaya jangan ada lagi opini-opininya yang tidak layak," tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, dokter spesialis penyakit dalam Dirga Rambe, dr., M.Sc., Sp.PD juga menyoroti bagaimana fakta-fakta tentang keberhasilan, efektivitas, keamanan vaksin HPV, dan vaksin-vaksin lainnya, itu sering ditutupi oleh misinformasi atau hoaks yang semakin gencar tersebar di era komunikasi media sosial sekarang.
"Memang ternyata ada hubungan antara medsos dengan maraknya hoax tentang vaksin. Jadi, kalau ada hoax di media sosial, tugas kita adalah melawan hoax-nya dengan membagi informasi yang positif," tutur Dirga.
BACA JUGA:Kemenkes Arab Saudi Wajibkan Petugas dan Jemaah Haji Vaksin Polio, Ini Syaratnya
BACA JUGA:Panduan Lengkap Vaksinasi untuk Ibu Hamil, Simak Jenis Vaksin dan Manfaatnya
Ia menegaskan pentingnya mencari informasi dari sumber tepercaya.
Sayangnya, teknologi digital yang kini sangat mudah diakses membuat orang juga memilih cara mudah untuk mendapatkan informasi.
"Kadang-kadang kita tahu di internet banyak informasi, website-nya ini benar atau nggak, yang satu nomor A, satu nomor B," kata Country Medical Lead MSD Indonesia dr. Mellisa Handoko Wiyono.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
