Kematian DBD Terus Meningkat, Kemenkes Ungkap Alasan Vaksin Masih Belum Digratiskan

Kematian DBD Terus Meningkat, Kemenkes Ungkap Alasan Vaksin Masih Belum Digratiskan

Kematian akibat DBD Terus Meningkat, Kemenkes Ungkap Alasan Vaksin DBD Masih Belum Digratiskan-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Kematian akibat demam berdarah dengue (DBD) terus meningkat.

Pada minggu ke-13 tahun 2024, sebanyak 799 orang dilaporkan meninggal dari 131.501 kasus tercatat.

Dengan kasus yang melampaui rekor tahun 2023, Kementerian Kesehatan terus berupaya untuk mencegah semakin banyaknya kasus dan kematian.

BACA JUGA:Pentingnya Peran Orang Tua, Jadi Garda Terdepan untuk Anak yang Cerdas Digitalisasi

BACA JUGA:Lowongan Kerja Kementerian LHK Terbaru Juni 2024, Hari Ini Terakhir Daftar!

Salah satunya adalah dengan vaksinasi DBD yang dinilai sangat efektif dalam penanggulangan dengue di Indonesia.

Saat ini, terdapat beberapa produk vaksin yang telah mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI dan dapat diakses secara berbayar.

Kendati demikian, Kemenkes masih belum memasukkan vaksin DBD sebagai program nasional agar lebih banyak yang mendapatkan imunisasi secara gratis.

"Memang sampai saat ini belum masuk program, artinya belum bisa kita berikan secara gratis seperti vaksin polio dan HPV," ungkap Direktur Pencegahan an Penanggulangan Penyakit Menular Kementerian Kesehatan dr. Imran Pambudi, MPHM dalam Temu Media ASEAN Dengue Day 2024, 14 Juni 2024.

Ia mengungkapkan, pihaknya saat ini masih melakukan kajian dan rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

BACA JUGA:Menteri ATR/BPN Salurkan 72 Hewan Kurban: Semangat Berbagi di Hari Pertama Kerja Pasca Idul Adha

BACA JUGA:Industri Tekstil RI Bidik Pasar Seragam Haji Nasional

Kajian yang dilakukan juga untuk mengetahui cakupan umur sasaran pemberian vaksin serta persiapan logistik.

"Kalau membuat program vaksinasinya itu, kepada siapa dulu, umurnya berapa dulu, karena rentangnya cukup besar sehingga kita harus tahu persis begitu."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: