DBD Gak Ada Obatnya! Pemerintah Kini Andalkan Vaksin Demi Nol Kematian di Zona Merah

DBD Gak Ada Obatnya! Pemerintah Kini Andalkan Vaksin Demi Nol Kematian di Zona Merah

sosialisasi vaksinasi dengue sebagai upaya serius dalam menangani ancaman demam berdarah yang kian mengkhawatirkan.--Istimewa

JAKARTA, DISWAY.ID - Sejumlah daerah di Indonesia masuk daerah rawan DBD salah satunya Kutai Kartanegara.

Pemerintah Kabupaten menggelar sosialisasi vaksinasi dengue sebagai upaya serius dalam menangani ancaman demam berdarah yang kian mengkhawatirkan.

Langkah ini jadi senjata utama di tengah kenyataan pahit: dengue tidak memiliki obat khusus, dan jumlah kasus terus meningkat—bahkan sampai memakan korban jiwa.

Data Kementerian Kesehatan RI mencatat, sepanjang 2024 terdapat 257.271 kasus dengue dengan 1.461 kematian secara nasional.

Hingga 12 Juni 2025, sudah tercatat 67.030 kasus dan 297 kematian.

Di Kalimantan Timur, Kutai Kartanegara menjadi wilayah dengan kasus tertinggi, yakni 2.802 kasus hanya dalam satu tahun.

BACA JUGA:Pernah Kena DBD? Infeksi Kedua Bisa Lebih Mematikan, Ayo Buruan Vaksin

Melihat kondisi ini, Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah, menegaskan bahwa vaksinasi adalah bagian dari strategi besar untuk memperkuat pertahanan masyarakat terhadap penyakit yang bisa menyerang kapan saja.

“Kami menyasar sekitar 1.550 anak SD di Kecamatan Tenggarong untuk mendapatkan vaksin. Ini bukan solusi tunggal, tapi bagian dari pencegahan terpadu,” tegasnya.

Pemerintah pusat pun mendukung penuh. dr. Ina Agustina Isturini, Direktur Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, menegaskan vaksin dengue merupakan bagian dari Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021–2025 demi mencapai target ambisius: nol kematian akibat dengue pada 2030.

Provinsi Kalimantan Timur sendiri telah membuktikan efektivitas vaksin ini.

Balikpapan dan Samarinda, dua kota yang lebih dulu melaksanakan vaksinasi, mencatat hampir 100 persen cakupan, dan anak-anak yang telah divaksin tidak mengalami infeksi dengue.

BACA JUGA:Pasien DBD Trombosit di Bawah 10 Ribu Berisiko Perdarahan Otak, Kurangi Risikonya dengan Vaksin

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Dr. dr. H. Jaya Mualimin, menyatakan bahwa vaksinasi di Kukar adalah langkah lanjutan dari keberhasilan tersebut. Meski begitu, vaksinasi tetap disertai program seperti Gerakan 3M Plus dan 1 Rumah 1 Jumantik.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads