Pasar Crypto 2025 Jungkir Balik, Lakukan 3 Strategi Buy the Dip yang Dipakai Trader

Pasar Crypto 2025 Jungkir Balik, Lakukan 3 Strategi Buy the Dip yang Dipakai Trader

Di tengah fluktuasi tajam tersebut, trader justru melihat peluang lewat strategi buy the dip. Pintu Academy mengulas tiga strategi buy the dip yang kerap digunakan trader untuk memanfaatkan koreksi harga agar tetap berpotensi cuan, bukan terjebak panic se-Pixabay-

JAKARTA, DISWAY.ID - Pasar crypto sepanjang 2025 bergerak ekstrem, dipicu tekanan makroekonomi global, perang tarif, hingga sentimen suku bunga dan regulasi.

Di tengah fluktuasi tajam tersebut, trader justru melihat peluang lewat strategi buy the dip. Pintu Academy mengulas tiga strategi buy the dip yang kerap digunakan trader untuk memanfaatkan koreksi harga agar tetap berpotensi cuan, bukan terjebak panic selling.

BACA JUGA:Jurusan Kuliah yang Paling Dicari Industri Crypto, Paham Literasi Keuangan Bikin Karier Lebih Cerah

Apa itu Strategi Buy The Dip?

Buy the dip adalah strategi investasi yang umum digunakan di pasar crypto dan saham.

Strategi ini merujuk pada metode sederhana membeli ketika harga turun dengan ekspektasi bahwa harga akan pulih.

Di pasar crypto, strategi ini sangat populer di kalangan investor pemula karena sederhana dan mudah dilakukan.

BACA JUGA:Pilihan Karier Cerah Mahasiswa Prodi Informatika di Blockvest Goes To Campus: Crypto, AI, dan Blockchain

Strategi yang baik adalah membeli koreksi harga dalam tren naik yang kuat dan meraih keuntungan sebelum tren tersebut berbalik.

Contoh di bawah ini menunjukkan betapa menguntungkannya melakukan buy the dip pada aset SOL sepanjang 2024. Ini merupakan contoh yang baik tentang cara membeli dip di pasar bullish.

BACA JUGA:Terbaru! Kini Ada Aura AI, Fitur Trading Saham dan Crypto Berbasis AI

3 Pola Grafik dan Strategi untuk Membeli Dip

1. Rounding Bottom

Rounding bottom adalah pola grafik yang sering terbentuk saat tren bearish akan selesai. Pola in ditemukan di akhir tren penurunan yang panjang dan menandakan pembalikan harga.

Secara visual, pola ini berbentuk “U”. Pola ini juga disebut dengan rounding bottom karena kesederhanaan pergerakan harga (higher low yang diikuti oleh higher high).

Dalam pola rounding bottom, pemulihan aset terjadi secara lambat dan stabil. Harga sering berfluktuasi di dekat level terendah, secara perlahan membentuk higher low sambil mendekati resistance sebelumnya.

Selain itu, perhatikan pola lain yang sering terjadi dalam rounding bottom, seperti double bottom.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads