JAKARTA, DISWAY.ID-- Boomingnya media sosial TikTok sejak pandemi Covid-19 lalu, kini semakin berkembang dengan konten yang lebih beragam dan tak jarang juga yang bersifat edukasi dan tentunya bisa menghasilkan rejeki.
Di tahun 2022, TikTok mencapai angka fantastis 1 miliar pengguna aktif per bulan, dan menempati peringkat ke-4 sebagai platform media sosial yang paling sering digunakan di dunia atau sebanyak 63,1 persen.
BACA JUGA:Resmi Meluncur! Intip Spesifikasi Suzuki Jimny 5 Pintu, Apa Perbedaan dengan Versi Sebelumnya?
BACA JUGA:Jalan Berbayar Saat ERP Berlaku, Heru Budi: Masih Kita Dengarkan Pendapat Ahli
TikTok pun menjadi kompetitor 3 media sosial terbesar, yaitu WhatsApp, Instagram, dan Facebook, yang berada di bawah perusahaan yang sama.
TikTok memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai salah satu channel marketing bagi pebisnis yang menargetkan jangkauan pasar yang lebih luas.
Karena tidak hanya memiliki lebih dari 100 juta pengguna di Indonesia, TikTok juga digunakan oleh pengguna di 154 negara dan menghasilkan engagement rate yang lebih besar dibandingkan Instagram dan Youtube.
BACA JUGA:Antisipasi Demo Buruh, Polisi Bakal Rekayasa Lalu Lintas Besok
BACA JUGA:Rekayasa Lalin Kondisional Saat Buruh Demo di Istana Besok
Menurut Cemara Disa Winanda, Head of Creative Team Niagahoster, konten video pendek seperti yang menjadi konten utama TikTok memang yang paling merajai pasar sejak tahun 2020.
Tak ayal jika kemudian Instagram dan Youtube pun mengeluarkan fitur yang mirip, yaitu Reels dan Shorts.
Live Shopping Meningkatkan Nilai Transaksi
Tidak hanya video pendek TikTok yang menjadi primadona di masa pandemi, keterbatasan ruang gerak juga mendorong berbagai macam kreatifitas pebisnis untuk memaksimalkan potensi TikTok. Salah satunya adalah dengan memberikan pengalaman baru dalam berbelanja online.
BACA JUGA:Buruh Demo Istana Besok, Polisi Siap Amankan
BACA JUGA:Jelang Derby Manchester, Gundogan 'Takut' dengan Keperkasaan MU: Awas, Mereka Mulai Lapar Lagi!