Erma mengaku jika selama dia bekerja di perusahaan tersebut bak buruh di zaman romusha.
Diduga kalau perusahaan tersebut melakukan kecurangan terkait jam kerja. Ia merasa kerja di tempat tersebut layaknya kerja paksa hingga berjam-jam.
Sistem Simpan Jam Kerja
Erma mengungkap jika PT SAI menerapkan sistem simpan jam kerja.
Jam kerja tersebut diambil dari jam karyawaan saat mendapat perintah untuk lembur.
Jam kerja seperti itu diklaim dapat diambil untuk cuti. Tetapi menurut Erma, saat karyawan ingin cuti justru dipersulit perusahaan.
Berbeda dengan karyawan yang sudah mendapat jabatan seperti supervisor, maka mudah saja mengambil hak cuti kerja.
BACA JUGA:Viral Manajer Produksi PT SAI Ngatain Karyawan 'Gila', Mbak Erma: Ketidakadilan Memihak Jabatan!
Karyawan Demo PT SAI Apparel Demi Haknya
Sudah beragam cara Erma dan teman-teman meminta hak uang lembur yang dijanjikan perusahaan.
Para karyawan PT SAI pun melakukan aksi untuk memberi dukungan kepada Erma demi mendapatkan hak uang lembur.
Menurut Erma banyak karyawan yang tidak kuat bekerja di SAI, karena meskipun mereka kerja lembur tapi tidak mendapatkan haknya.
BACA JUGA:Bos PT SAI Apparel Janji Bayar Uang Lembur Karyawannya Usai Viral, Begini Tindakan Kemenaker
Kesejahteraan Karyawan Terganggu
Bahkan mereka mereka kerja hingga jam 12 malam hingga jam 3 menjelang subuh.
Penerapan jam kerja yang dilakukan oleh perusahaan menurut Erma terkadang membuatnya harus ribut dengan suami.