Dua jam kemudian Susi Air mendapati ELT pesawat dalam posisi aktif pukul 09.12 WIT. Perusahaan kemudian menjalankan kondisi emergency di internal perusahaan dengan mengirimkan pesawat lain mengecek posisi Pesawat dan kemudian ditemukan dalam kondisi terbakar di runway.
Dugaan Penyebab Pesawat Susi Air Dibakar KKB
Sementara itu, Representatives Susi Air, Donal Fariz juga memastikan Pesawat Susi Air yang dibakar KKB di Papua tidak mengalami gangguan teknis ataupun masalah internal. Menurutnya, pesawat mendarat dan terparkir dengan baik.
"Dugaan sementara terbakarnya pesawat bukan karena gangguan teknis. Hal ini disebabkan karena pesawat mendarat dan parkir dengan Aman," kata Donal.
Donal mengatakan pihak Susi Air sedang mencari tahu penyebab pasti terbakarnya pesawat dengan nomor penerbangan SI 9368 itu.
"Kami bersama otoritas terkait sedang mencari tau apakah ada sabotase dari kelompok tertentu untuk melakukan pembakaran," tegasnya.
BACA JUGA:Kota Jayapura Berstatus Tanggap Darurat Bencana 21 Hari
Penyebab dibakarnya pesawat Susi Air dengan kode penerbangan PK-BVY oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2) diduga terkait 15 warga negara Indonesia (WNI) yang disebut KKB sebagai intelijen.
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengungkapkan, awal kasus pembakaran pesawat Susi Air itu terkait dugaan WNI yang dianggap sebagai intilijen.
Namun ternyata, mereka adalah 15 pekerja bangunan yang sedang membangun Puskesmas.
"Memang benar peristiwa ini berawal dari pengancaman 15 pekerja yang membangun Puskesmas," ujar Irjen Fakhiri Selasa 7 Februari 2023 malam.
BACA JUGA:Diduga Punya Kelainan Jiwa, Ibu Muda Jambi yang Lecehkan 17 Anak di Bawah Umur Dibawa ke RS Jiwa
"Sehingga kami berkoordinasi dan kami perintahkan Kapolres agar berkoordinasi dengan Pemda dan kita ajukan untuk mengevakuasi mereka karena kita takutkan akan terjadi korban pembunuhan," lanjut Fakhri.
Kemudian, kata Kapolda Papua, pada Selasa pagi lalu, pesawat Susi Air dengan nomor regristrasi PK-BVY, terbang dengan rute Timika-Paro dan membawa lima orang penumpang.
Irjen Fakhiri menduga, Egianus Kogoya mengira pesawat Susi Air yang kebetulan mendarat di Paro membawa lima anggota intelijen.