"Perjuangan yg konyol, lu gk berfikir dampak memviralkan kejelekn pbrk berdampk d cancely orderan, lu baru bisa d katakn orang hebat klu bisa mengembalikan nama baik pbrk, menghasilkan order byk," tulisnya lagi.
Diketahui, setelah aksi Erma mempertanyakan upah lembur yang terekam dalam video 'Pabrik Elit Bayar Lembur Syulit', pihak Kemenaker dan Disnakertrans melakukan mediasi.
BACA JUGA:Usai Viral Video Erma Oktavia, Akhirnya Polisi Selidiki Kasus Uang Lembur tak Dibayar
PT SAI dalam mediasinya menyatakan kesanggupan melakukan pembayaran upah lembur.
Kasus uang lembur yang tak dibayar oleh pihak perusahaan itu, memang membuat Kemenaker melakukan investigasi.
Selain kemenaker atau disnaker setempat memastikan pembayaran uang lembir, kasus uang lembur yang tak dibayar tersebut juga dalam penanganan pihak kepolisian.
"Sudah kami tangani dan selidiki," ujar Kasatreskrim Polres Grobogan, AKP Kaisar Ariadi Pradisa kepada wartawan.
Dalam penanganannya, pihak kepolisian yang mengacu UU Cipta Kerja saat ini masih tahap pengumpulan data dan meminta keterangan saksi di lapangan.
Erma Oktavia (kiri) saat menyampaikan permasalahan terkait uang lembur. -tangkapan layar-
Sedangkan Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Binwasker K3) Kemnaker Haiyani mengatakan, pihak pabrik dalam pembayaran lembur meminta waktu.
"Dalam pemeriksaan yang dilakukan, PT SAI minta waktu 5 hari untuk segera membayarkan upah lembur karyawannya," ujarnya.
BACA JUGA:Puji Kepemimpinan Jokowi, Prabowo: Bukan Saya Menjilat
BACA JUGA:Eks Kabareskrim Susno Duadji Caleg PKB dari Dapil 2 Sumatera Selatan
Sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja Grobogan Teguh Harjokusumo menjelaskan pihaknya menemukan bukti jika PT SAI tidak membayarkan upah lembur Erma dan kawan-kawannya.
Setelah pihaknya menemukan beberapa pelanggaran terkait dengan upah, pihak PT SAI berjanji segera membayarkan kewajibannya.