BACA JUGA:Kepasrahan Richard Eliezer Jelang Sidang Vonis, Serahkan Semuanya Kepada Tuhan
BACA JUGA:Trio MNM Melempem! Bayern Munchen Permalukan PSG di Kandang Sendiri 1-0
Kuasa hukum Eliezer sendiri, Ronny Talapessy, mengaku saat ini menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Ia berharap majelis hakim bisa memutus dengan bijaksana dan adil.
"Kita, keluarga dan Ichad [Richard Eliezer], serta tim penasihat hukum, kita percaya dan serahkan pada campur tangan Tuhan. Kita berharap yang terbaik untuk Ichad," kata Ronny saat dihubungi.
Dia mengatakan segala proses persidangan seperti keterangan saksi, ahli, hingga penunjukan alat bukti, serta argumentasi hukum telah dilewati dan disimak oleh majelis hakim.
"Semua sudah disampaikan dan disimak dengan saksama oleh majelis hakim yang terhormat, juga oleh masyarakat Indonesia lewat tayangan televisi. Kami sudah melakukan pembelaan yang maksimal. Biarlah majelis hakim yang memutuskan," terangnya.
BACA JUGA:Foto Pilot Susi Air Bersama KKB Tersebar, Mahfud MD: Kita Siapkan Dua Strategi
BACA JUGA:Sudirman Thamrin Bersih dari PKL Saat CFD, Pemprov DKI Jakarta: Kami Siapkan Lokasi Pengganti
Sebelumnya pada tuntutan, Jaksa Penuntut Umum (JPU) memberikan tuntutan kepada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E selama 12 tahun penjara terkait kasus pembunuhan Brigadir J.
"Menuntut supaya majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumui dengan pidana dengan pidana penjara selama 12 tahun. Dan dipotong masa tahanan. Memerintahkan terdakwa tetap berada di masa tahanan," ujar JPU, Rabu 18 Januari 2023.
Jaksa menilai Bharada E telah bersalah melakukan pembunuhan terhadap Brigadir J. Dalam surat tuntutan, Bharada E dinilai melanggar Pasal 340 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
BACA JUGA:Motif Sambo
Adapun hal-hal yang memberatkan yaitu terdakwa merupakan eksekutor yang mengakibatkan hilangnya nyawa korban Nofriansyah Yosua Hutabarat
"Perbuatan terdakwa telah menimbulkan duka yang mendalam bagi keluarga korban," kata JPU.
Selanjutnya, akibat perbuatan terdakwa menimbulkan keresahan, kegaduhan yang meluas di masyarakat.