Motif Sambo

Motif Sambo

Ferdy Sambo lolos dari hukuman Mati-Aditya Aji-AFP-Aditya Aji-AFP

ADA materi baru kuliah hukum dari vonis hukuman mati Irjen Polisi Ferdy Sambo: untuk kasus pembunuhan berencana tidak perlu diketahui apa motifnya. Begitulah pendapat majelis hakim yang mengadili Sambo Senin lalu. Sambo terbukti membunuh sopir dinasnya: polisi berpangkat rendah Yosua. Di rumah dinasnya: perumahan Mabes Polri Duren Tiga Jakarta, 8 Juli tahun lalu.

Memang motif pembunuhan itu tidak terungkap di sidang pengadilan. Pun setelah semua saksi diperiksa. Barang bukti juga tidak berhasil memberi petunjuk apa motif pembunuhan itu.

Yang hakim bisa menyimpulkan adalah: pembunuhan itu terbukti. Direncanakan. Sambo terbukti sempat mengenakan sarung tangan ketika menembakkan pistol Glock-nya ke kepala Yosua. Maksudnya, agar tidak meninggalkan sidik jari di senjata itu.

Sebelum itu pun Yosua mungkin sudah mati. Atau belum mati. Teman sesama polisi yang juga bertugas di rumah Sambo, Bharada Eliezer, sudah menembak kepala Yoshua atas perintah Sambo.

Jadi, apa motif pembunuhan Yosua ini? Sempat terungkap soal hubungan pria-wanita antara Yosua dan istri Sambo. Tapi hakim berpendapat motif pelecehan seksual terhadap istri Sambo tidak terbukti. Apalagi posisi kekuasaan sang istri sangat kuat di atas Yosua. Tidak mungkin Yosua berani melakukan pelecehan seksual itu.

Keluarga Yosua, terutama tunangannya, tentu sangat lega dengan vonis ini. Bukan saja hukuman mati itu dianggap setimpal, tapi tidak adanya motif hubungan pria-wanita ini telah merehabilitasi nama baik Yosua.

Maka inilah perkara besar, dengan vonis mati, tanpa terungkap motifnya. Sungguh perkara ini membuat ''penasaran nasional''. Tapi hakim memang bisa memutuskan atas keyakinan mereka sebagai wakil Tuhan di pengadilan.

"Mens rea, motif, atau niat jahat yang melatarbelakangi sebuah perbuatan kejahatan seharusnya selalu ada. Tidak mungkin orang melakukan kejahatan tanpa ada latar belakang niat yang mendorongnya," ujar I Gede Pasek, mantan ketua komisi III DPR yang kini jadi pengacara. "Tanpa motif maka tidak bisa memenuhi unsur kejahatan," tambahnya. "Hanya orang gila atau lupa ingatan melakukan kejahatan tanpa motif," katanya.

Setiap manusia, esensinya, dalam jiwanya, pasti ingin menjadi manusia baik. "Stimulan lingkungan yang bisa mengubahnya menjadi tidak baik sampai bisa melakukan kejahatan," ujar Pasek.

Tapi mengapa vonis mati dijatuhkan tanpa motif perbuatan?

“Jangan-jangan itu sebuah pintu yang bisa dibuka sewaktu-waktu untuk upaya hukum lanjutan," ujar Pasek. Maksudnya: bisa saja hakim menyediakan celah bagi hakim tingkat yang lebih tinggi untuk membebaskan Sambo kelak. Atau meringankannya. Yakni ketika amarah masyarakat sudah reda. "Vonis mati tanpa motif ini bisa saja dianggap bahwa hakim salah dalam menerapkan hukum," katanya.

Bisa saja, kelak, hakim yang lebih tinggi beranggapan putusan hakim Senin lalu itu dijatuhkan karena terpaksa. Yakni akibat banyaknya tekanan dari segala arah. Sehingga hakim tidak kuasa menolak atau tidak berani menolak. Hakim lantas membuatkan ''jalan tikus'' untuk pembelaan Sambo dit ahapan pengadilan berikutnya.

Pengacara Mohamad Sholeh yang mantan aktivis Partai Rakyat Demokratik juga berpendapat motif harus  diketahui. "Tapi  Sambo kan tidak terbuka. Akhirnya hanya Sambo yang tahu," katanya.

Yang jelas, setelah vonis ini, Sambo belum akan menjalani hukuman mati. Syarat untuk mengeksekusi terpidana mati sangat sulit. Sambo masih bisa naik banding ke pengadilan tinggi. Perlu waktu panjang. Pun kalau hukumannya tetap, ia masih bisa kasasi ke Mahkamah Agung. Setelah itu ia masih bisa mengajukan PK –Peninjauan Kembali. Kalau pun kandas semua, ia masih bisa minta pengampunan ke presiden.

Belum lagi ada ketentuan baru ini: bisa tidaknya hukuman mati dilaksanakan juga masih harus menunggu 10 tahun. Kalau selama 10 tahun di penjara ia berkelakuan baik maka hukuman mati tidak bisa dilaksanakan. Ia cukup minta surat keterangan berkelakuan baik dari kepala lembaga pemasyarakatan.

Apa pun, hakim sudah menelurkan teori baru dalam hukum pidana: hakim tidak perlu tahu apa motif sebuah kejahatan pembunuhan berencana.

Atau, Sambo memang telah bertekad menyediakan diri sebagai ''martir''. Biarlah ia sendiri, dan istri, sebagai ''tameng''. Agar tidak ada orang lain yang berjatuhan.

Publik memang masih penasaran: apa motif pembunuhan itu yang sebenarnya. Tapi yang lebih penting bagi publik adalah: apakah polisi sudah berubah setelah peristiwa itu.

Sambo pasti bukan orang gila: kecuali gila T dan H. (DAHLAN ISKAN)

 

Komentar Pilihan Dahlan Iskan pada Tulisan Berjudul Nehi Adani

 

Mirza Mirwan

Sesama orang India, sesama bilioner, ternyata nasib Gautam Adani dan Mukesh Ambani beda ceritanya. Adani pernah merangsek ke peringkat ke-3 orang terkaya sejagat, sedang Ambani (seingat saya) paling tinggi menyodok ke peringkat ke-7. Senin 6/2 pekan lalu Gautam Adani masih nyangkut di peringkat ke-18 deretan bilioner dengan US$60,6 miliar, eh, Senin 13/2 kemarin melorot lagi ke peringkat ke-23. Nilai net worth juga tinggal US$54,4 miliar. Sementara Mukesh Ambani yang Senin pekan lalu berada di peringkat ke-12 dengan US$82,4 miliar, Senin kemarin naik ke peringkat ke-11 -- tapi net worth turun menjadi US$82,2 miliar. Kalau melihat track record Firma Hukum WLRK -- Wachtell, Lipton, Rosen & Katz -- yang sudah memasuki usia ke-58, boleh jadi Adani bisa memulihkan nama baik Adani Group yang dicoreng-morengi Hindenburg Research. Hindenburg itu ibarat anak kelas satu SD, sedang WLRK ibarat seorang profesor. WLRK punya 277 pengacara andal, Hindenburg yang berdiri tahun 2017 itu hanya punya 9 pekerja, termasuk Nathan Anderson. Dengan hanya 9 pekerja itu, kredibilitas laporan Hindenburg tgl. 24 Januari 2023 yang memicu anjloknya saham Adani Group memang layak dipertanyakan. Apalagi, konon, laporan itu hasil riset selama 2 tahun. Tetapi....aasudahlah, Adani kembali jaya juga manteman tetap minum kopi sachetan, 'kan?

 

Juve Zhang

Wilmar bukan hanya minyak Sania , Wilmar sudah masuk ke terigu, beras dll .dengan pasar bebas sekarang siapa saja bisa masuk. Terigu ya laku dijual disini. Sania Migor nya juga laku.beras pun ada Sania. Pemilik nya tentu bukan kaleng kaleng Robert Kuok, Raja Gula yg zaman purbakala waktu muda ada photo nya lagi "kongkow-kongkow" senyum senyum dengan penguasa zaman purbakala di Jakarta, Robert Kuok justru kekayaan terbesar nya konon di Wilmar atau disebut Raja Minyak Sawit, kebun sawit nya di sini pasti banyak juga di Malaysia. RK ini lah yg di minta PM Mahathir Mohamad buat negosiasi harga Kereta Ekspres dari pantai timur ke pantai barat Malaysia, maka berangkatlah RK ke Beijing " kongkow-kongkow" sama petinggi disana dan Gool harga turun, wkwkwkwk. Rasanya aneh orang swasta "disuruh". Nego mewakili pemerintah Malaysia. RK sendiri punya keponakan yg juga ngurus di Wilmar bersama pebisnis Indonesia . lengkapnya anda lihat Wikipedia saja .

 

Leong Putu

Dari sana ke sini / Dari sini ke Kediri / Di sana ada Adani / Di sini ada ASABRI / ... 365_ mantun sana sini

 

Giyanto Cecep

sebagai orang tukang ngebor sumur minyak, saya pernah bekerja di Pulau Bunyu Bulungan Kaltara mengebor sumur untuk Perusahaan Pertamina Bunyu. Pulau yang panjangnya lebar cuma " sak rokokan " memiliki kandungan minyak dan juga Batubara. ketika saya iseng jalan-jalan dengan membawa tustel, sampailah disebuah kawasan tambang Batubara. Tapi saya tidak diperbolehkan masuk ke kawasan oleh Pak Satpam, karena memang tidak ada keperluan. Ketika saya iseng-2 tanya siapa pemilik perusahaan tambang batubara tersebut, dijawab " orang India " .. dilaut terlihat kapal tongkang pembawa batubara. eh ternyata ini toh orang India itu ..

 

Kliwon

Kalau gitu tolong adinda Ulfa bahas tentang pasal² cinta aja. Kenapa kalau sudah terjerat cinta, kosakata yang digunakan jadi beda. Bukan sore, tapi senja.. Bukan rindu, tapi kangen.. Bukan sepi, tapi hening.. Bukan pacar, tapi kekasih.. Dll.. Kenapa bisa begitu Adinda..?

 

Kliwon

Hebat banget pengacara yang disewa itu. Usianya 90 tahun. Lahir sebelum Indonesia merdeka. Dua tahun setelah sumpah pemuda. Dan ngga ada pikun²nya. Yang bikin penasaran adalah benda pusakanya. Masih kuat perkasa seperti pikirannya atau sudah lemah gemulai kayak jarit penari.

 

Agus Suryono

PERANG PENGUSAHA VS PENGACARA.. Pengusahanya tapi aktivis saham. Pengacara, tapi juga aktivis saham. Sekarang keduanya siap-siap melaksanakan "perang baratayudha".. Sebaiknya biarkan saja keduanya berperang habis-habisan. Aktivis saham sachetan mending siap dan waspada. Barangkali bisa memanfaatkan panah, bom dan amunisi. Yang bisa diperjualbelikan. Dengan keuntungan lumayan.. #hanya saran..

 

Everyday Mandarin

Contoh singkat short selling saham Hindenburg kira2 kayak gini: Anak: Ma, pinjem HP S23 Ultra-nya ya, 1 minggu aja. Mau bawa ke reuni Agrinex. Ntar dibalikin lg koq minggu depan. Mama: Ok, ati2 ya, Nak. Jangan rusak ya. Baru beli kmrn soalnya. Lalu si anak langsung jual HP mamanya di Tokped. Krn masih baru, harganya masih tinggi. HP-nya pun laku terjual Rp 19 juta. Setelah terjual Rp 19 juta, dan si anak lgsg menyebar kelemahan S23 Ultra (andai memang ada kelemahannya). Ditambah, kebetulan si anak adalah influencer smartphone yang punya follower 9.743.004 orang, jadilah rusak reputasi S23 Ultra ini. Harga HP ini di pasaran pun sekejap rontok jadi Rp 15 juta dalam 4 hari gara2 ulah si anak. Setelah harga jatuh, si anak pun beli lagi S23 Ultra dgn harga Rp 15 juta. Dibalikinlah HP itu ke mamanya. Anak cuan Rp 4 juta. Ini namanya short selling. Persis yang dilakukan Hinderburg. Tentu investor atau trader yang berani short selling harus punya jam terbang tinggi. (pemain baru) jangan coba2 short selling krn berisiko besar.

 

thamrindahlan

Sesudah Senin tentu Selasa/ Lusa Kamis anda kemana/ Pro kontra sudah biasa/ Mari kita bicara enam mata/ Candi Borobudur banyak stupa/ Singgah juga di Jogyakarta/ Sifat manusia memang pelupa/ Itulah nikmat tidak terduga/ Wajah topeng beragam rupa/ Pesan tigalima taruh di sofa/ Jangan tawar harga berapa/ Ketika beli dagangan dhuafa/

 

mz arifinuz

TOILET untuk faqir miskin. Jalan tol untuk orang kaya. Toilet, tentu bukan sekedar tempat buang kotoran, tapi juga harus dg septik teng yg sehat. Septik teng harus kedap air, tak boleh bocor, mencemari lingkungan. Di Jakarta, pencemaran air tanah, eschericia-coli, bakteri coli, tinja sampai 65-93% (21/3-19). Sewaktu nempati rumah di komplek perumahan, ada sumur nya. Saya pekerjakan tukang sumur untuk nutup antara kluwung dg semen, dari atas sampai bawah, untuk nutupi barangkali ada pencemaran dari samping sumur. Agar air yg keluar benar dari bawah, dari sumber air yg mengalir di bawah.

 

Chei Samen

Usah bermenung ujang ku sayang/ Pulang lah ujang upik menanti/ Istana bahagia udah terbayang/ Andai tak pulang den nekad lari.

 

Yellow Bean

Saya lebih melihat eksistensi saja Mereka yang terbiasa berkutat di dunia bisnis tentu otaknya tidak bisa diam, segala hal yang di lihatnya akan menjadi ladang bisnis karena selain sudah kerja otaknya juga karena sudah ada modal yang terkumpul dari bisnis yang lainnya.

 

Udin Salemo

Koh LT, bumi raya juga raja tanah di Ponti. Dulu, sepanjang jalan Ahmad Yani, jalan Adi Sucipto, 28 oktober dan jalan arah ke Sungai Pinyu saya lihat papan pengumuman: Tanah Ini Milik PT ..... Kalau menurut saya wajar mereka jadi raja tanah. Tahun 80-an, 90-an mereka raja kayu di Kalbar. Mungkin sewaktu banyak uang mereka beli lahan tanah dimana-mana. Waktu itu di Ponti harga tanah murah. Saya tahun 1998 sewaktu kost di jalan johar, -kost saya sepelemparan batu dari smp negeri 1- yang punya kost menyuruh saya untuk beli tanah di Parit Haji Husin 2. Tak jauh dari SMA Muhammadyah. Harganya masih murah kata beliau. Karena saya tak punya "penciuman" seperti para raja tanah tawaran yang punya kost saya tolak. Saat itu saya beranggapan daerah Parit Haji Husin itu sepi, tempat jin buang anak, hehehe... Sekarang daerah itu bukan main ramainya. Penyesalan memang datang belakangan.

 

Liam Then

Semoga segera dihentikan pemberian ijin hak olah tanah beratus ribu hektar kepada perusahaan asing. Batasi luas ijin konsensi. Pemerintah punya kuasa anggaran, mengatur arus ekonomi masa depan. Pemerintah ada tenaga ahli, bisa analisa mana lokasi lahan sawit ideal. Turun perintah BUMN bangunkan jalan, rakyat yang mau tanam sawit bisa masuk ke itu lahan, urus ijin konsesi/penggunaan lahan. Sawit tak susah untuk tumbuh di tanah Indonesia. Jangan banyakan diberikan ke perusahaan asing, orang sendiri jadi karyawan, memeras keringat. Duit besarnya hanya singgah sebentar di putaran uang ekonomi nasional. Kemudian di selang keluar. Saya kira itulah sebabnya ekonomi Indonesia susah tumbuh dua digit. Jika orang sendiri di berikan kemudahan, terutama yang kecil-kecil. Yakinlah mereka tak akan punya rekening di Singapura, punya perusahaan cangkang di Bahama, atau Bermuda. Uang didapat bakal di belikan ini itu, berputar terus-terusan ,pindah tangan antar orang sendiri di dalam putaran ekonomi negara. Sekarang jaman susah, staf ekonomi kepala daerah nyut-nyutan. Mesin pompa kecil ekonomi daerah, seperti toko mracangan, saingannya paus besar. Duit transferan pusat hanya singgah sebentar , tengah bulan sudah balik ke pusat. Di sedot mini market waralaba yang terang benderang itu. Toko mracangan ,agen mracangan daerah ,agen mracangan pusat, berdarah-darah. Nyut-nyutan jenis ini sangat menular.

 

Komentator Spesialis

Purwakarta menjadi pusat pabrik pabrik salah satu konglomerat terkaya di Indonesia. Milik keturunan India. Kebetulan saya ada hubungan bisnis. Termasuk hubungan bisnis dengan yang saya cerita geleng geleng orang India perusahaan automotive tadi. Intinya perusahaan yang di Purwakarta itu luar biasa. Salut saya. Jempol. Dari hulu sampai hampir hilir bahan tekstil dikuasai. BTW, masih ada yang ingat Texmaco ? Sebenarnya ide ide untuk kemajuan industri yang mereka pelopori luar biasa dan patut didukung. Sayangnya keburu kena krisis sis..sis...masuk daftar pasien BLBI.

 

Mirza Mirwan

Tuh, 'kan, vonis untuk Ricky Rizal lebih rendah dari Kuat Makruf. "Hanya" 13 tahun. Sedang vonis untuk Ichad besok, mungkin di bawah 8 tahun. Pertimbangannya, Ichad sebagai JC. Keterangan sejak awal sidang konsisten, tidak mencla-mencle. Kenyataan bahwa ia menembak Joshua semata-mata karena tak berdaya berhubung kedudukannya dalam pangkat paling kerak dalam hirarki kepangkatan Polri. Jadi ia tak punya "mens rea" untuk menghabisi nyawa Joshua. Actus non facit reum nisi mens sit rea, hakim pasti mempertimbangkan itu.

 

Liáng - βιολί ζήτα

Pak Mirza Mirwan, Kita sangat menghargai kesediaan 100 orang lebih Guru Besar dari berbagai Universitas dan lintas keilmuan (sebagian besar memang dari Fakultas Hukum) yang menjadi "amicus curiae" Untuk memberikan dukungan kepada Richard Eliezer Pudihang Lumiu. Alasan utama para Guru Besar yang sebagian malah Emeritus ini menjadi "amicus curiae" adalah adanya rasa keadilan yang terkoyak, sehingga para akademisi tersebut merasa perlu untuk memperjuangkan keadilan bagi Richard Eliezer. Salah seorang diantara para Guru Besar tersebut Prof. Dr. Todung Mulya Lubis, S.H., LL.M. yang juga sebagai Duta Besar Indonesia untuk Norwegia dan Islandia berharap Majelis Hakim dapat mengambil pertimbangan hukum yang diajukan oleh "amicus curiae", termasuk soal status Richard Eliezer sebagai "justice collaborator". "amicus curiae" : an impartial adviser, often voluntary, to a court of law in a particular case.

 

Liam Then

Dengar burung gereja berkicau, freeport ID mau IPO, wah wah, Ir.Jokowi memang jenius kalo gitu. Siap-siap joran pancing dan umpan banyak-banyak ini bisa dapat tuna sirip biru, bukan gembung , tongkol lagi. Ekonomi India dan Afrika lahi hot-hotnya, mereka pasti banyak bangun rumah, rumah butuh kabel listrik, kabel listrik butuh tembaga, rumah butuh barang elektronik, barang elektronik butuh emas dan perak, orang india kawin butuh mas kawin. Wah wah wah, freeport Id kalo jadi IPO pasti warbiasa. Tepian kolam pancing pasti padat sesak.Hahaha

 

Juve Zhang

Tahun 1997 George Soros . Melakukan hal sama short selling terhadap duit Baht .Ringgit. Rupiah. Semua KO mencium kanvas. Konon Malaysia boncos sampai 30 milyar USD..Indonesia dan Thailand tak "dibuka" mungkin 11/12. Akhirnya habis cad.devisa Thailand dan Indonesia. Indonesia minta Cad.Devisa ke IMF. Malaysia tak mau minta IMF. Sisa cad.devisanya dipakai saja. Thailand dan Indonesia sepertinya di kuras habis oleh GS. Sekarang Adani pun gak main main 105 milyar USD di kuras habis oleh jatuhnya nilai saham. Jatuhnya Rupiah dari 2500 ke 15000 ternyata berlanjut sampai tulisan ini diketik.artinya analisa GS sangat brilian. Hitungan GS pake matematika dan informasi . GS menghitung angka 2500 / 1dolar itu tidak mencerminkan yg sebenarnya terlalu tinggi nilai itu makanya GS meramal Rupiah akan Jatuh di istilahkan di pasang Short untuk Rupiah dan ternyata akurat pu n Baht dan Ringgit dia pasang short dan Jitu.. otak saya tahun itu yakin gak nyampai alias dungu gak paham blas. Padahal waktu main ke Singapura .orang sana sudah kasih warning Rupiah mu kebanyakan di cetak hati hati banjir ke mana mana.dasar saya dungu gak paham.yg pintar langsung borong dolar dan jadi kaya mendadak.wkwkwwk GS memang bukan kaleng kaleng otaknya. GS ingin jumpa PM Mahathir tapi PM bilang tsk perlu jumpa muka. Marah PM ke GS.

 

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 288

  • andi syarmi
    andi syarmi
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
    • Richolas Tjhai
      Richolas Tjhai
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
  • Liam Then
    Liam Then
  • Lukman bin Saleh
    Lukman bin Saleh
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Lukman bin Saleh
    Lukman bin Saleh
  • Lukman bin Saleh
    Lukman bin Saleh
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
  • Eyang Sabar56
    Eyang Sabar56
  • ARMI TV
    ARMI TV
  • ARMI TV
    ARMI TV
  • Leong Putu
    Leong Putu
  • Liam Then
    Liam Then
    • Robban Batang
      Robban Batang
    • yea aina
      yea aina
    • Liam Then
      Liam Then
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
  • Denny Herbert
    Denny Herbert
    • imau compo
      imau compo
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Parikesit
    Parikesit
    • Parikesit
      Parikesit
  • Parikesit
    Parikesit
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Chei Samen
      Chei Samen
    • Chei Samen
      Chei Samen
    • Parikesit
      Parikesit
    • Parikesit
      Parikesit
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Parikesit
      Parikesit
    • Parikesit
      Parikesit
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • yea aina
      yea aina
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Parikesit
      Parikesit
    • Parikesit
      Parikesit
    • Chei Samen
      Chei Samen
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Liam Then
      Liam Then
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
  • Nurkholis Marwanto
    Nurkholis Marwanto
    • Liam Then
      Liam Then
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Nurkholis Marwanto
    Nurkholis Marwanto
  • Nurkholis Marwanto
    Nurkholis Marwanto
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
  • Parikesit
    Parikesit
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Chei Samen
      Chei Samen
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Sea Lead
      Sea Lead
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Legeg Sunda
      Legeg Sunda
  • Sea Lead
    Sea Lead
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • Parikesit
      Parikesit
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Parikesit
      Parikesit
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Parikesit
      Parikesit
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Sea Lead
      Sea Lead
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
  • Budi Utomo
    Budi Utomo
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Chei Samen
      Chei Samen
    • Liam Then
      Liam Then
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Johannes Kitono
      Johannes Kitono
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
  • Budi Utomo
    Budi Utomo
    • Parikesit
      Parikesit
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
    • Parikesit
      Parikesit
    • Chei Samen
      Chei Samen
  • Eyang Sabar56
    Eyang Sabar56
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Liam Then
      Liam Then
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
    • Parikesit
      Parikesit
  • Andi Perak
    Andi Perak
  • Eyang Sabar56
    Eyang Sabar56
  • Budi SJ
    Budi SJ
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • hoki wjy
    hoki wjy
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
  • Eyang Sabar56
    Eyang Sabar56
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
  • Mang Somat
    Mang Somat
  • DeniK
    DeniK
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Sea Lead
    Sea Lead
  • Iqbal Safirul Barqi
    Iqbal Safirul Barqi
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • Sea Lead
      Sea Lead
  • imau compo
    imau compo
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Parikesit
      Parikesit
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Sea Lead
      Sea Lead
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Parikesit
      Parikesit
  • Kosmas Toding
    Kosmas Toding
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Eyang Sabar56
    Eyang Sabar56
    • Parikesit
      Parikesit
  • Parikesit
    Parikesit
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Parikesit
      Parikesit
    • yea aina
      yea aina
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Sea Lead
      Sea Lead
    • Sea Lead
      Sea Lead
    • Parikesit
      Parikesit
    • Parikesit
      Parikesit
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Parikesit
      Parikesit
  • Eyang Sabar56
    Eyang Sabar56
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Giyanto Cecep
    Giyanto Cecep
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
    • Liam Then
      Liam Then
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Rizky Dwinanto
    Rizky Dwinanto
  • Yuli Triyono
    Yuli Triyono
  • Everyday Mandarin
    Everyday Mandarin
    • Everyday Mandarin
      Everyday Mandarin
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
  • Everyday Mandarin
    Everyday Mandarin
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
    • Dacoll Bns
      Dacoll Bns
    • Robban Batang
      Robban Batang
  • Eyang Sabar56
    Eyang Sabar56
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • kritikItuSehat
    kritikItuSehat
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • yoming AFuadi
    yoming AFuadi
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
  • Eyang Sabar56
    Eyang Sabar56
    • Kliwon
      Kliwon
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
  • Eyang Sabar56
    Eyang Sabar56
  • Eyang Sabar56
    Eyang Sabar56
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
  • Zak cen Fu
    Zak cen Fu
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
  • Robban Batang
    Robban Batang
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
    • Kliwon
      Kliwon
  • Budi Utomo
    Budi Utomo
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Robban Batang
      Robban Batang
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • yea aina
      yea aina
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
    • suhartono suhartono
      suhartono suhartono
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • KEY
      KEY
    • KEY
      KEY
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
    • yea aina
      yea aina
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
  • Robban Batang
    Robban Batang
    • Robban Batang
      Robban Batang
    • Robban Batang
      Robban Batang
  • bagus aryo sutikno
    bagus aryo sutikno
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Robban Batang
      Robban Batang
    • Jo Neka
      Jo Neka
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Fa Za
      Fa Za
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • rid kc
    rid kc
  • Fa Za
    Fa Za
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • hilman g
    hilman g
  • Jo Neka
    Jo Neka
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • ACEP YULIUS HAMDANI
    ACEP YULIUS HAMDANI
  • Kalender Lengkap
    Kalender Lengkap
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
  • Legeg Sunda
    Legeg Sunda
  • Dokumen Negara
    Dokumen Negara
  • DeniK
    DeniK
  • mz arifinuz
    mz arifinuz
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
  • alasroban
    alasroban
  • Budi Utomo
    Budi Utomo
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Richolas Tjhai
      Richolas Tjhai
  • Leong Putu
    Leong Putu
  • Leong Putu
    Leong Putu
  • Leong Putu
    Leong Putu
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • yea aina
      yea aina
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Chei Samen
      Chei Samen
    • Chei Samen
      Chei Samen
    • Chei Samen
      Chei Samen
    • Chei Samen
      Chei Samen
  • Amat K.
    Amat K.
  • Leong Putu
    Leong Putu
  • Leong Putu
    Leong Putu
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Jo Neka
      Jo Neka
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
  • Amat K.
    Amat K.
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Amat K.
      Amat K.
  • Cak Supri Krian
    Cak Supri Krian
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301