"Saksi (tukang bangunan) ini lagi membangun, ngerenovasi di penginapan. Dia lagi di bawah lagi ngaduk, melihat si pelaku ini jalan buru-buru kok kakinya penuh darah. 'Pak kenapa itu penuh darah'," ujar Zen.
Tak berhenti di situ. Warga lain juga melihat langkah kaki pelaku S semakin cepat. Akhirnya warga melaporkan kecurigaan mereka ke polisi.
"Nggak menghiraukan dia (pelaku) jalan cepat. Karena jarak dari saksi ke si pelaku kurang lebih ada 5 meter. Pelaku tidak menghiraukan malah mempercepat jalannya tambah timbul kecurigaan," ujarnya.
Tak berselang lama polisi berhasil menangkap pelaku saat menunggu angkot untuk kabur melarikan diri.
Setelah ditanya, pelaku mengaku telah membunuh istri sirinya di penginapan tersebut.
"Dia (pelaku) lagi berdiri lagi mau naik angkot, angkot di situ kan agak jarang. Jadi dia harus jalan agak jauh. Jadi kita terbantu di situ nunggu angkot lewat. Tapi dia mau kabur ke mana lagi kita tanyakan, yang jelas dia mau meninggalkan TKP," ujarnya.