JAKARTA, DISWAY.ID-- Indonesia mampu melakukan overhaul atau pemeriksaan terhadap pesawat Hercules milik TNI Angjatan Udara tanpa melakukan perawatan di Amerika Serikat.
Hak tersebut disampaikan Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto saat menyerahkan pesawat C-130J-30 Super Hercules kepada Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono di Lanud Halim Perdanakusuma, Rabu 8 Maret 2023.
Menurut Prabowo pesawat C-130J-30 Super Hercules tersebut akan dapat menjalani perawatan dan perbaikan (Maintenance, Repair, and Operation/MRO) di Indonesia, yang akan melibatkan dan mendukung industri pertahanan dalam negeri.
“MRO-nya akan dilaksanakan di Indonesia, seperti satu pesawat sebelumnya yang sudah dilakukan saat ini,” ungkap Prabowo, merujuk pada pesawat sebelumnya, yaitu C-130 Hercules A-1315 yang MRO-nya sudah dilakukan di dalam negeri.
Seperti pergantian center wing box itu dilakukan oleh salah satu perusahaan pelat merah, yakni PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia.
"Ini pekerjaan besar, tidak semua negara di luar Amerika Serikat diizinkan melaksanakan pekerjaan ini. Jadi, karena kepercayaan Amerika Serikat terhadap BUMN kita, bisa mengerjakan," jelas Prabowo.
Sehingga perbaikan ini dapat menambah usia pesawat yang sudah beroperasi selama lebih dari delapan tahun.
Pada kesempatan itu juga turut ditampilkan satu unit C-130 Hercules A-1315, sebagai pesawat pertama yang MRO-nya dilakukan di dalam negeri, yaitu di PT Dirgantara Indonesia (PTDI).
Dengan pemeliharaan pada bagian center wing box, pesawat C-130 Hercules A-1315 itu dapat mencapai waktu penggunaan life span yang lebih lama, yaitu lebih dari 20 tahun.
Serah terima tersebut ditandai dengan pemberian replika kunci secara simbolis sebagai tanda jika pesawat siap untuk dioperasionalkan oleh TNI AU.
Sementara itu penyerahan replika kunci tersebut turut disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, dan Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid.
C-130J-30 Super Hercules ini akan memperkokoh kekuatan angkut TNI AU dan dioperasionalkan oleh Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.