JAKARTA, DISWAY.ID-Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diserang netizen di sosial media. Bahkan tagar SriMulyaniMundur pun menggema dan trending twitter, Jumat 10 Maret 2023.
Sejak terkuak harta tak wajar milik para pegawai pajak, borok Kementrian Keuangan (Kemenkeu) seolah ikut terbongkar.
Hal ini pun berimbas pada Menkeu Sri Mulyani. Netizen menyerang Sri Mulyani melalui sosial media beberapa hari belakangan ini.
Netizen menyerang kolom komentar akun Sri Mulyani @smindrawati sejak 4 hari lalu sampai dengan hari ini, Jumat 10 Maret 2023.
Netizen menyerang dengan sindiran soal pegawai pajak yang memiliki harta tidak wajar, termasuk pergerakan uang Rp 300 triliun di Kemenkeu.
"Kenyang ya makan duit pajak rakyat Sampai bisa beli barang-barang mewah sedangkan rakyat ditindas habis-habisan demi memupuk kehidupan mewah para pejabat,selanjutnya harga apa lagi yg akan dinaikkan ya? Untuk memenuhi kebutuhan pejabat siapa tau kami sebagai rakyat bisa bantu dengan cara bayar pajak," kata akun @Pra***
"Bu @smindrawati pernah gak sih mikirin rakyat yang kejepit gitu bu jangam dikitdikit naikin harga sekarang harga pangan aja udah mahal banget rakyat yang di bawah udah susah banget yang jadi asn enak udah di jamin hidupnya pake uang rakyat nah kita yang ngasih jaminan makin kejepit hatinuraninya bu toloooongg," tulis akun @cepi****
"Slogannya salah kali ga? Bukan Pajak Anda membangun Indonesia tapi Pajak Anda mempertebal kantong kami (emoji tertawa dengan air mata)," sindir akun @hanaa****
"Seharusnya ibu ini juga ikut diperiksa KPK juga," kata akun @kusuma***
Dan ribuan komentar sindiran dan kritik Kemenkeu lainnya.
BACA JUGA:Terafiliasi Rafael Alun, 6 Perusahaan dan 1 Konsultan Pajak Akan Diperiksa Kemenkeu
Mereka ramai-ramai meninggalkan jejak serangan kritik itu pada unggahan Sri Mulyani tentang bendungan yang diresmikan Jokowi.
"Uang pajak yang Anda bayarkan ke bank persepsi ataupun kantor pos itu langsung masuk ke kas negara - menjadi penerimaan APBN. Setiap penerimaan dalam APBN sudah memiliki alokasi anggaran masing-masing dan digunakan untuk berbagai kebutuhan pembangunan Indonesia, seperti pemberian subsidi, pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas SDM, dan masih banyak lagi.