Diserang Netizen Gegara Kata 'Maneh' Guru Sabil, Ridwan Kamil Membela Diri : Saya Tidak Anti Kritik, Saya Terbuka

Kamis 16-03-2023,17:50 WIB
Reporter : Lebrina Uneputty
Editor : Lebrina Uneputty

BANDUNG, DISWAY.ID-Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sedang menjadi sorotan netizen. 

Hal ini disebabkan seorang guru SMK Cirebon bernama Muhammad Sabil Fadhillah yang kabarnya dipecat dari tempatnya mengajar gegara berkomentar di akun Instagram Ridwan Kamil. 

Ridwan Kamil dikabarkan melakukan teguran dengan cara mengirim Direct Message (DM) kepada yayasan tempat Fadil mengajar pasca komentar tersebut.

BACA JUGA:Ridwan Kamil Terkejut Guru di Cirebon yang Panggil Dirinya 'Maneh' Dipecat, Buru-buru Klarifikasi di Instagram

Dari DM Ridwan Kamil itu, Sadil pun disanksi pemecatan dari sekolah. Kabarnya, pemecatan itu berasal dari tekanan Kepala Kantor Cabang Daerah (KCD). 

Mendengar kabar pemecatan tersebut, menyusul dengan bully dan kritik netizen terhadap Ridwan Kamil.

Mantan Wali Kota Bandung itu pun buru-buru memberi klarifikasi dan menegur sekolah agar Fadil jangan dipecat. 

Dalam klarifikasinya, Ridwan Kamil menyampaikan, dirinya hanya membenarkan apa yang dinilainya salah atau keliru, termasuk komentar berbahasa sunda itu.

BACA JUGA:Ridwan Kamil Murka Komunitas Motor Trail Rusak Kebun Bunga Edelweiss di Ranca Upas: 'Jika Tak Profesional, Jangan Diberi Izin'

“Seorang pemimpin kan tidak boleh anti kritik, makanya saya tidak mengeluarkan statemen yang kesannya anti kritik. Saya menjawab biasa saja, kalau keliru saya jawab dengan data, kalau bercanda saya jawab dengan bercanda,” katanya di Bandung, Kamis 16 Maret 2023. 

Ridwan Kamil pun berdalih bahwasaanya dirinya tidak melakukan intervensi apapun terhadap pihak sekolah.

"Bahwa ada pihak sekolah yang meresponsnya berbeda, sebenarnya menjadi domain peraturan mereka,” ujarnya.

Menurutnya, untuk meluruskan permasalahan ini Ridwan Kamil pun sudah menghubungi pihak sekolah tempat Sabil mengajar. 

Dia pun bersikukuh merupakan sosok yang tidak anti kritik. "Makanya menurut saya, cukup diingatkan saja, tidak usah sampai diberhentikan. Kan seolah-olah karena mengkritik saya jadi diberhentikan, terus sayanya dianggap anti kritik, kan tidak begitu,” jelasnya. 

"Saya tidak anti kritik, saya terbuka, sudah ribuan kritik masuk kan begitu,” sambungnya. Lebih lanjut, Ia meminta agar kasus ini menjadi pembelajaran untuk semua orang. Salah satunya dalam substansi kebudayaan dan etika bermedia sosial. 

Kategori :