JAKARTA, DISWAY.ID – Serbuan pasukan Rusia ke kota Bakhmut semakin tak dapat dibendung oleh pertahanan Ukraina.
Pihak militer Ukraina mengungkapkan jika serangan Rusia semakin memasukin garis depan sebelah timur kota Bakhmut.
Salah satu pejabat militer Ukraina menjelaskan jika pihaknya masih akan terus memperjuangkan garis depan pertahanan kota Bakhmut.
BACA JUGA:Aksi Berpelukan Teddy Minahasa Usai Dituntut Hukuman Mati Oleh Jaksa
Sedangkan kepala pengawas nuklir PBB menjelaskan bahwa bagian Ukraina selatan telah terdapat peningkatan pergerakan pasukan di wilayah pembangkit listrik Zaporizhzhia dan sudah tidak dapat dilindungi lagi oleh pasukan Ukraina.
Keinginan Volodymyr Zelenskiy selaku Presiden Ukraina mendapatkan pertentangan dari prajuritnya yang mengatakan jika Bakhmut sebaiknya di lepaskan saja.
Sebuah postingan di akun twitter mengungkapkan bahwa salah satu hal yang paling kejam dilakukan oleh Zelenskiy adalah memaksa pasukannya untuk terus maju di Bakhmut.
Karena menurut akun @BeekJoanna, memerintahkan pasukan untuk maju kebarisan depan sama saja membantai dan membuang mereka.
BACA JUGA:10 Fakta Menarik yang Berujung Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20 2023
“Zelensky harus berhenti menahan Bakhmut. Itu bertentangan dengan semua hak asasi manusia. Itu adalah kejahatan perang,” tulis @BeekJoanna.
Rafael Grossi selaku kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), menjelaskan jika pembangkit listrik Zaporizhzhia sudah tidak dapat lagi untuk dipertahankan.
Zaporizhzhia sendoro merupakan pembangkit listrik yang memasok sebanyak 20 persen wilayah Ukraina.
Pasukan Rusia telah menembaki kota-kota di wilayah Zaporizhzhia tengah, termasuk pusat Hulyaipole.