Sementara dalam sebuah artikel yang dirilis oleh Think Tank Secular Humanism, banyak warga Arab Saudi yang ateis karena kecewa terhadap peraturan pemerintah.
Mereka menganggap aturan yang dibuat oleh Kerajaan Arab Saudi terkesan kaku dan sangat ketat.
Padahal, UU yang menjadi dasar hukum pemerintah Arab Saudi juga melarang suatu kelompok untuk mempromosikan ideologi ateis.
Bahkan seorang yang mengaku ateis dilarang untuk meragukan dasar-dasar Islam secara terbuka.
Tak berhenti di situ, warga yang mengaku ateis juga merasa terkekang karena pemerintah membatasi akses internet ke berbagai situs dan media sosial.
Sehingga tak heran sebagian warga Arab Saudi yang mengaku ateis juga memilih anonim atau menyembunyikan status keyakinan mereka.