JAKARTA, DISWAY.ID – Dengan terus melambungnya harga lithium karena keterbatasan bahan baru membuat para industri baterai dunia terus mengembangkan bahan baku alternativ.
Salah satunya adalah dengan menggunakan bahan baku sulphur dan silicon.
Hal ini yang dikembangkan oleh Fraunhofer, di mana pabrikan baterai asal Jerman ini telah mengembangkan solid state batteries dengan bahan baku sulphur dan silicon untuk kendaraan listrik.
Pengembangan ini bukanlah kali pertamanya di mana sebelumnya Fraunhofer IWS juga telah memperkenalkan silid state batteries dengan bahan baku lithium dan sodium.
BACA JUGA:Terpidana Korupsi E-KTP Setya Novanto Dapat Remisi Hari Raya Idul Fitri 2023
BACA JUGA:208 Napi di Lapas Sukamiskin Dapat Remisi Khusus Idulfitri, Satu Sampai Dua Bulan Potongan Tahanan
Project yang dibungkus dalam ‘MaSSiF atau Material Innovations for Solid-State Sulfur-Silicon Batteries’ ini diharapkan akan menjadi sebuah teknologi yang mudah dan hemat biaya.
Tak hanya itu, teknologi ini juga diharapkan akan menjadi sebuah baterai yang aman dan mempunyai usia pakai yang panjang.
Tim Fraunhofer akan menerapkan silikon sebagai bahan anoda yang diharapkan secara signifikan akan meningkatkan masa pakai sel baterai baru.
Pada saat yang sama, kombinasi dengan belerang sebagai bahan aktif katoda memberikan harapan akan teknologi baru.
BACA JUGA:Ukraina Persiapkan Serangan Musim Semi, Tank dan Senjata dari Barat Perkuat Pasukan
BACA JUGA:Komandan Baru Rusia Untuk Armada Baltik dan Pasifik
Baterai yang bebas dari bahan batu utama kobalt dan nikel yang saat ini terus menjadi langka dalam teknologi lithium-ion.
Belerang sendiri mencapai kepadatan energi yang sangat tinggi dalam baterai solid-state.
Oleh karena itu, proyek 'MaSSiF' menetapkan target yang jelas mengenai kandungan energi dan umur panjang tersebut.