JAKARTA, DISWAY.ID - Penembakan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Selasa lalu, ternyata memakai senjata jenis pistol airgun yang dibeli pelaku seharga Rp 5,5 juta di Lampung. Siapa pemilik aslinya?
Dalam keterangan terbarunya, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan senjata tersebut dibeli pelaku dari seseorang berinisial H di Lampung.
"H memiliki profesinya adalah jual beli airsoft gun dan air gun," katanya kepada awak media saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat 5 Mei 2023.
BACA JUGA:Terungkap! Ternyata Ini Motif 'Koboi Jalanan' Ancaman Taksi Online dengan Pistol Airgun di Tol Tomang
Sedangkan, Kasubdit Pengawasan Senjata Api dan Bahan Peledak Polda Metro Jaya, AKBP Museni menjelaskan Mustopa NR membeli senjata seharga 5,5 juta.
Disebutkan, awalnya pelaku menghubungi kenalannya bernisial D pada 21 Februari 2023. Lalu, D berkomunikasi dengan rekannya yang bernama M.
Kemudian dirinya bertanya mengenai senjata air gun yang dicari pelaku. Kemudian, M menghubungi si penjual yaitu H.
"D dan M tinggal dekat rumah pelaku, berdomisili di Bandar Lampung. H ini menjual senjata sejak tahun 2012, penjualan tanpa izin," tuturnya.
BACA JUGA:Tangan Atas
BACA JUGA:Walhi Desak Mabes Polri Bongkar Kasus Pencemaran Sungai Malili oleh PT CLM
"Lalu, D beri senjata ke pelaku dan kasih tahu cara pakai. Setelah itu, pelaku membawa (air gun, red) sampai (kantor, red) MUI (pusat, red)," tambahnya.
Sebelumnya, Pelaku penembakan Kantor MUI Pusat disebut berangkat dari Lampung satu hari sebelum melakukan aksinya.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan pelaku berangkat menggunakan travel.
"Sehari sebelum kejadian (Berangkat, red)," katanya kepada awak media saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat 5 Mei 2023.
BACA JUGA:Ini Wajah 'Koboi Jalanan' Naik Mobil Plat Dinas Polri yang Ditangkap di Tangsel
BACA JUGA:Pelaku Penembakan Kantor MUI Beli Airgun Seharga Rp 5,5 Juta
Pelaku disebut menaiki travel dengan tujuan akhir Kantor MUI Pusat dengan biaya Rp 300.000.
"Yang bersangkutan ini gunakan travel dwngan membayar 300 ribu dengan tujuan akhir kantor MUI Jakarta Pusat," ucapnya.
Diketahui, Penembak Kantor MUI Pusat disebut tewas lantaran serangan jantung.
Perwakilan Dokter Forensik (Dokfor) Rumah Sakit Polri mengatakan Mustopa NR tewas diperberat dengan penyakit bawaannya.
BACA JUGA:Ini Bahaya Airgun Dibanding Airsoftgun Milik Pelaku Penembakan Kantor MUI
BACA JUGA:Retno Klaim Kemenlu Berhasil Selamatkan 143 WNI yang Menjadi Korban TPPO di Filipina
"Kami menyimpulkan korban mati serangsn jantung diperberat dengan penyakit parunya," katanya kepada awak media saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat 5 Mei 2023.
Disebutkannya berdasarkan hasil autopsi, pelaku memiliki penyakit dalam sebelumnya. Yaitu infeksi paru.
"Kami melakukan pemeriksaan dalam, kemudian adanya gambatan infeksi penyakit paru," tuturnya.