Tangan Atas

Tangan Atas

Dahlan Iskan bersama Ria Zia Ulfah (tiga dari kanan) dan Presiden TDA 6.0 Donny Kris Puriyono di acara Pesta Wirausaha TDA di Surabaya, 5 Mei 2023.-Moch. Sahirol-Harian Disway -

SAYA kembali menghadiri forum komunitas Tangan di Atas (TDA). Kemarin sore. Di Surabaya. Yang dibahas Bagaimana Bangkit dari Bisnis yang Hancur

Anggota TDA adalah anak-anak muda yang terjun di bisnis. Mereka ingin agar umat jangan lagi jadi tangan di bawah: miskin.

Mereka bukan pengusaha besar batu bara: yang ketika terjadi Covid-19 justru meraup laba tak terkirakan. Sampai ada yang tiba-tiba menjadi orang terkaya di Indonesia. Mengalahkan keluarga Djarum, Gudang Garam, Eka Tjipta Wijaya, dan orang-orang terkaya lama. 

Saya sendiri memilih tidak mau memberi nasihat di forum itu. Saya belum berhasil bangkit. Saya masih seperti ayam yang mati di lumbung. Maka saya minta tiga anggota TDA naik panggung. Yakni mereka yang benar-benar sudah bangkit dari kematian akibat Covid-19.

Dari enam anggota yang naik panggung, semuanya sempat mati di saat pandemi. Tidak ada satu pun yang tiba-tiba justru kaya.

Salah satunya pemilik resto ayam bakar. Di Tulungagung. Waktu itu ia baru saja berkibar: mampu membuka resto kedua. Ternyata Covid datang. Langsung mati. Dasar anak muda, ia cari akal: jualan suara. Voice over. Ia sadar suaranya baik. Ia menawarkan diri di internet: sebagai pengisi dubbing suara. Bayarannya dolar. Ada perusahaan di Turkiye yang meminati suaranya.

Setelah Covid berlalu jiwa dagangnya bangkit lagi: dagang beras dan gula. Ambil langsung dari pabrik. Dijual ke pengecer. Omzetnya kini sudah lebih tinggi dari waktu buka ayam bakar.

Ada juga Yazerlin Nadila Balqis. Lulusan ITB Bandung. Jurusan bisnis. Kini jualan sayur. Ke hotel-hotel dan restoran. Omzetnyi  sudah mendekati Rp 500 juta/bulan. Sudah lebih besar dari sebelum Covid.

Ayah Zerlin pedagang sayur tradisional. Zerlin ambil alih. Dia bangun jaringan modern. Berhasil. 

Yang spektakuler adalah Ria Zia Ulfah. Zia punya usaha spa bayi. Kini, setelah Covid, justru sudah punya tiga outlet. Total yang pernah ditangani outlet Zia sudah 13.517 bayi.

Waktu Covid datang, Zia baru setahun membuka spa bayi. Karyawannyi, 9 orang, diliburkan. Zia pun mantab –makan tabungan. Sisa uangnyi terkuras. 

Ketika Covid mulai reda seorang karyawan Zia datang untuk curhat: kehabisan uang untuk hidup. Dia seorang bidan. Dialah yang merayu Zia untuk mulai buka spa bayi kembali.

Zia menerima ide itu. Kasihan. Maka dicarilah cara agar orang tua bayi merasa aman: bayi mereka tidak akan terkena Covid. Zia dan para bidannyi menerapkan disiplin tinggi terkait dengan prosedur kesehatan.

Zia sendiri seorang bidan. D-3 kebidanan Muhammadiyah Sidoarjo. Lalu S-1 kebidanan Universitas Airlangga. 

Awalnya Zia bekerja di rumah sakit. Jadi pegawai negeri. Sepuluh tahun menjadi bidan RS Zia menguasai persoalan di seputar bayi, ibu bayi dan psikologi para ibu muda.

Maka Zia sampai pada putusan: berhenti sebagai pegawai negeri di RSUD. Dia ingin buka spa bayi. Dia tahu: pasarnya ada. Yang penting harus bisa memberikan value pada para ibu muda.

Nilai apakah yang terpenting yang bisa Zia berikan?

Zia tahu: kebahagiaan yang sempurna. "Yakni kebahagiaan seorang ibu muda," ujarnyi. Kebahagiaan. 

Mempunyai anak adalah sebuah kebahagiaan. Tapi bahagia itu bisa berubah seketika menjadi beban. Terutama ketika bayinyi sering menangis. Malam-malam. Sang ibu tidak bisa tidur. Tersiksa. Bahagia campur siksa. Silih berganti.

"Apalagi kalau mertua perempuan mulai bertanya: kok si bayi nangis terus. Si ibu langsung stres," ujar Zia. Seolah sang menantu dapat rapor merah dari mertua: tidak bisa jadi ibu yang baik.

Penyebab bayi menangis, katanyi, ada tiga: lapar, kurang nyaman, dan emosi. Itu sesuai sekali dengan ilmu yang Zia dapat disertai pengalaman panjangnyi sebagai bidan.

Maka seorang ibu harus cepat mengenali: menangis karena apa. Tidak tentu harus tiga jam sekali menyusu. Bisa jadi 2 jam. Bisa jadi 4 jam. "Mengajarkan bayi perlu minum susu tiap tiga jam kurang tepat. Jangan pakai patokan jam. Pakailah hasil pengenalan Anda sendiri pada perilaku bayi," ujar Zia.

Maka Zia mengajarkan bagaimana seorang ibu cepat mengenali perilaku bayi masing-masing. 

Zia kurang setuju bayi langsung  dipisah dari ibunya. Sampai dipisah ruangannya. Pun dengan alasan agar ibu si bayi bisa tidur enak. Agar tidak terganggu tangis bayi. "Itu membuat seorang ibu kurang cepat bisa mengenali perilaku bayinyi," ujar Zia.

Penyebab lain bayi nangis adalah  kurang nyaman. Umumnya karena masalah popok yang harus diganti. Basah oleh air kencing. Atau cara pasang popok yang kurang baik. 

"Kalau sudah menyusu dan ganti popok masih juga menangis itu karena masalah emosi. Itulah perlunya pelukan ibu. Dipeluk itu memberikan kenyamanan emosi," ujar Zia.

Bayi umur berapa bisa mulai ditangani?

“Baru lahir pun sudah bisa kami tangani. Justru kian dini kian baik. Agar si ibu tidak keburu disiksa oleh bayi," katanyi. 

Zia menerima sistem paket: dua kali kunjungan sehari. Selama selapan –dari lahir sampai umur 35 hari. Lengkap dengan penjelasan kepada si ibu. 

Bisa juga datang ke rumah bayi per kasus: berdasar panggilan sesaat.

Kini klinik Zia sudah berbentuk perusahaan perseroan terbatas (PT). Dia mengajak tiga teman sebagai pemegang saham: satu orang ahli digital marketing, satu orang ahli keuangan, dan satu orang untuk pemimpin operasional. 

Zia dan suami sebagai pemegang saham terbesar. Zia menjabat direktur. Sang suami jadi komisaris. "Suami sekaligus konsultan saya," ujar Zia. 

Sang suami juga orang Sidoarjo. Lulusan Ekononi Islam, Universitas Airlangga. Setelah lulus kuliah, suami Zia juga buka usaha. Mereka dulu sama-sama sebagai aktivis remaja masjid. Kini dikaruniai dua anak. 

Spa bayi ternyata termasuk yang cepat bangkit.

"Bagaimana cara Pak Dahlan untuk bangkit? Lewat cara apa?" tanya peserta.

Saya agak bingung menjawabnya secara serius. Juga makan waktu. Maka saya jawab saja pertanyaan itu secara spontan: lewat olahraga setiap hari! (Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 5 Mei 2023: Razia Agama

Gregorius Indiarto
Dan melakukan kesalahan yg sama adalah kelalaian. Selamat pagi @Mbh Mars, selamat pagi CHD

Mbah Mars
Masjid Sheikh Zayed Solo, dekatnya Pak Mirza, sekarang ini menjadi destinasi wisata ruhani. Sebelum puasa saya berkunjung ke situ. Tiba di masjid pukul 10.00. Di hari Sabtu. Pengunjung sudah berjubel. Syarat masuk masjid adalah berpakaian syar'i. Yang datang tanpa hijab dipinjami pegawai masjid. Apa yg dilakukan pengunjung ? Selain foto-foto ternyata mereka melakukan sholat tahiyyatul masjid dilanjut sholat dhuha. Ketika tiba waktu dhuhur, ruang utama sholat berjamaah dibuka. Dengan antusias para jamaah mengikuti sholat dhuhur berjamaah yang diimami seorang hafiz dari Uni Emirat. Wisata masjid jadi tren baru yang sedang mewabah. Termasuk ke masjid Al Jabbar di Jawa Barat.

Sri Wasono Widodo
Suatu kali saat kunjungan di Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin, Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, yang Anda Sudah Tahu menjadi ikon negara itu, Saya bersama rekan-rekan dri Singapura, Malaysia, Brunei, Laos, Myanmar, Thailand dan Kamboja, dicek satu persatu cara berpakaian. Yang auratnya terbuka diberi kain penutup. Ketika tiba giliran Saya, kepada si Security yang keturunan India Saya ucapkan salam dan Saya tambahkan "Alhamdulillah, I am Muslim" matanya berkaca kaca dan Dia memeluk Saya. Ketika Shalat Jumat di masjid itu bersama teman Malaysia, Sang Imam mengajak agar Kita menjadi muslim yang Wassatiyah, yaitu jalur moderat. Tampaknya memang Tuhan menciptakan berpasangan, ada siang ada malam, ada laki-laki ada perempuan, ada hisab ada rukyat, ada non muslim boleh masuk masjid ada yang tidak membolehkan, ada Disway ada perusuh. ada intoleran ada moderat. Yang penting saling menghormati. 

Juve Zhang
Di Brunei tidak boleh ada alkohol,rokok, hiburan malam, jadi seorang YouTuber Amerika di ajak minum bir ke perbatasan dengan Malaysia dan minum bir nya di Malaysia setelah puas minum balik lagi ke Brunei yg sekali jalan satu jam saja. Itulah uniknya Brunei, minum bir saja perlu naik mobil satu jam, tapi BBM murah disana. Dan YouTuber pun boleh sekarang masuk mesjid yg super megah di Brunei dan men videonya. Tapi sebatas area depan dan pakai baju khusus. 

Pryadi Satriana
Untuk Yellow Bean: Jika seseorang mati kelaparan, maka orang2 di sekelilingi "bersalah", membiarkannya dalam kelaparan sampai meninggal. Dari sini dapat ditarik pelajaran: kita WAJIB memberi makan orang yang kelaparan - tanpa memandang suku, ras, agama, dan sebagainya - karena kita semua bersaudara dalam kemanusiaan, dan kita diingatkan: Pertama, "Memberi adalah lebih baik daripada menerima"; dan Kedua: "Apa yang Anda tabur, itulah yang Anda tuai, karena itu marilah menabur kebaikan - dalam bentuk apa pun - kepada sekeliling kita." Salam sejahtera untuk Yellow Bean dan keluarga tercinta. Rahayu.

Jokosp Sp
Masuk Madinah dan Makah tak lengkap rasanya kalau tidak masuk ke dalam pasarnya. Kehidupan terbesarnya para pendulang Riyal oleh TKI Indonesia ada di situ. Datanglah ketika malam hari di cuaca yang sudah tidak panas lagi. Ramainya luar biasa, seperti melihat pasar tradisional di Indonesia pada umumnya. Biarpun memakai baju agamis yang rapat bagi kaum wanitanya, kebanyakan warna hitam, sangat mudah dikenali kalau ini TKI warga Indonesia. Sedikitlah meluangkan waktu untuk berbaur dengan mereka. Ketika Ibu-ibu menggandeng anak kecil yang tampak putih bersih, hidung mancung, dan rambut ikal menggemaskan. Tebakan anda akan salah, kalau itu adalah anak tuannya ( majikannya ), dan mereka itu bukan baby sister. Cobalah lebih akrab datangi saat makan bakso kegemaran mereka ( sekedar nongkrong sebagai hiburan mereka ). Dan tanya siapakah anak ini?, ternyata si kecil adalah anak mereka dengan sesama pekerja migran, banyaknya dari Pakistan, sambil malu-malu menyampaikannya. Teruskan pertanyaannya, kenapa kok tidak dengan suami sesama pekerja Indonesia?. jawabannya sungguh mencengangkan "mereka banyak tidak komit, dan tidak bertanggung jawab". Maksudnya?, gaji tidak full ke istri, kita kan tahu berapa penghasilan mereka di sini. Dan karena perkenalannya tidak lama juga sering sifat aslinya baru terlihat setelah di tengah umur perkawinan, padahal sudah ada tinggalan isi dalam perut yang sudah membesar. Kami para perempuan ini sungguh yang paling dikorbankan dan paling sulit pada akhirnya.

imau compo
Di Mesjid Putera Jaya ada strip merah, mungkin selebar 3 m (saya hanya lihat dr jauh) mulai dari pintu sampai cukup jauh ke dalam yg diperuntukkan bagi nonmuslim utk menyaksikan aktivitas ibadah atau interior mesjid.   Samsul Arifin Tidak di Putrajaya Masjid Negara Juga Demikian Ada Relawan Islam Dari Benua Biru yang menjelaskan tentang Islam kepada para pelancong yang ketika di Luar Area Masjid masjid menggunakan pakean ala kadarnya. Tapi ketika masuk masjid disediakan semacam Jubah untuk menutupi Aurat .. 

Amat K.
Ya elah Neng Cindy, saya bukan ahli bahasa. Kalau berkata-kata saya bisa dikit macam begini: Dua tiga burung kenari Eh Neng Cindy nongol lagi Bang Aji mana? Jangan terlalu lama dikekep

Cindy Cindy
Yang benar mana, Abah. Non muslim atau nonmuslim? Dalam tulisan Abah ada dua versi. Dulu waktu di sekolah diajarkan non ditulis serangkai dengan kata di depannya kecuali untuk penegasan tertentu seperti non-gol (bukan nongol) atau non-Indonesia. Saya telepon guru Bahasa Indonesia di SMA dulu, dia bilang sebenarnya penulisan non muslim juga benar kalau non yang dimaksud yang bermakna suku bangsa, keluarga, atau kaum. Banyak ahli bahasa di sini, ada Om Yusuf Ridho, Om Amat Kasela, dan lainnya. Eyang Pry tidak termasuk karena beliau suka berbahasa tidak benar (tidak menyenangkan).

ALI FAUZI
Merazia muslim atau non-muslim di jalanan besar nan ramai tentu sulit banget. Begitu pun di hotel --meski ruang lingkupnya jauh lebih kecil. Tak sedikit hotel di Insonesia berlabel syariah. Ditambah lagi mensyaratkan: Yang sekamar pria-wanita mesti muhrim, atau tunjukkan buku nikah. Nyatanya label dan syarat itu tetap pepesan kosong. Kalau syarat itu tetap diberlakukan hotel bisa sepi tamunya. 

Everyday Mandarin
Jelang pilpres RI Jul 2014, sy dikontak Kamar Dagang Taiwan. Diminta temani wartawan dr TVBS (TV berita terbesar Taiwan) yg akan datang Jakarta utk meliput pilpres Indonesia antara Jokowi-Prabowo. Faktor Jokowi dr rakyat biasa menjadi gaung hingga ke LN. Atau jg krn politik agama yg mulai muncul di thn tsb, yg membuat jurnalis dr negeri aseng mau dtg. Dua jurnalis datang selama 5 hari di Indonesia. Saya menemani mrk, sbg org lokal. Nantinya sy ajak ke masjid. Jauh hari sebelumnya, ternyata pihak Kadin Taiwan sudah bikin janji liputan meeting dgn ibu Sylviana Murni (deputi Gubernur DKI Jakarta), Museum Geologi Bandung, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Kamojang, hingga mengunjungi lokasi rencana pembangunan Foxconn (pembuat iPhone, Nintendo, Xiaomi, Playstation, dll) yg saat itu berencana buka pabrik di daerah Cilincing, Jakarta -belakangan ga jadi buka di Indo. Sy dampingi 2 jurnalis dan 1 sekretaris Kadin Taiwan (Mr. Wei) di semua kegiatan. Dlm perjalanan pulang dr Cilincing, kt lewat Tanjung Priok. Salah satu jurnalis mendadak usul masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok. Lewati masjid. Mrk tertarik. Kt turun. Sy minta izin masuk dan meliput. Diberi izin meliput dlm masjid. Jadilah di hari itu ada 4 org non-muslim masuk ke masjid. Indonesia luar biasa toleransinya, kata mrk.

Pryadi Satriana
Perintah Allah kepada manusia sebagai khalifah di bumi adalah "untuk memenuhi bumi dan menebar kebaikan" - TIDAK ADA KATA-KATA: KECUALI MASUK MEKAH & MADINAH BAGI NON-MUSLIM. Agama itu konstruksi sosial, di semua agama begitu! Karena diberi nalar, kita harus membedakan "perintah Allah" dan "perintah penguasa yg mengklaim mendapat 'mandat' dari Allah atau pun perintah manusia yang 'mengatasnamakan Allah' dg berbagai kepentingan" supaya otak kita tidak muspra. Pemahaman manusia akan agama berkembang sesuai dengan keterlibatan nalar dalam beragama, seperti dalam ungkapan "faith seeking understanding", memang awalnya adalah "iman", namun kemudian juga harus paham -- dengan menggunakan nalar -- 'hakikat' perintah-perintah yg diimaninya itu! Pemahaman tentang 'hakikat yang diimani' itu akan menunjukkan "benang merah setiap agama dan kepercayaan di muka bumi" yang akan "membimbing" pada terwujudnya 'perdamaian sejati' di seluruh muka bumi, dan hal itu akan membuat nama Allah dipermuliakan. Aamiin.

Leong Putu
Ooooooh saya tahu you can see itu mungkin atrinya Anda dapat melihat kaleng. Dua kaleng susu menggantung. I know, I know, now I know

Leong Putu
Memakai you can see itu maksudnya apa ? Apa itu you can see ? Yuo = Anda Can = kaleng See = lihat

Liáng - βιολί ζήτα
Khusus untuk Mbah Mars, singkat saja ya Mbah. Menurut penelitian Myers Briggs : Dari 16 tipe kepribadian, di dalam "Myers Briggs Type Indicator" terdapat 6 di antaranya yang disebut tidak mau kalah saat berargumen, yaitu : ENFP, INTJ, ENTJ, ENTP, ESTJ, ISTP. ENFP ---> Extraversion, Intuition, Feeling, Perception. INTJ ---> Introversion, Intuition, Thinking, Judgment. ENTJ ---> Extraversion, Intuition, Thinking, Judgment. ENTP ---> Extraversion, Intuition, Thinking, Perception. ESTJ ---> Extraversion, Sensing, Thinking, Judgment. ISTP ---> Introversion, Sensing, Thinking, Perception.

Yusuf Ridho
kotbah -> khotbah asik -> asyik

Xiaomi A1
Ibarat sebuah rumah, CHD ini mutlak milik Pak Dahlan.. Kita semua ini hanya tamu di CHD, namanya tamu, maksimal dapat 2 kamar, satu kamar tamu, satu lg kamar mandi.. Ups, ada jg ternyata orang yg bisa masuk ke semua kamar di rumah meskipun bukan pemilik, dia adalah ART bagian bersih-bersih :D

Fa Za
Ibnu Katsir --> Ibnu Kasir Utsman --> Usman

Yusuf Ridho
Alkisah, diceritakan Ibnu Katsir dalam kitabnya, Al-Bidayah wa An-Nihayah, umat Islam mengepung Yerusalem. "Kunci" Yerussalem pun bakal diserahkan secara damai. Namun, ada syaratnya. Yakni, Khalifah Umar bin Khattab yang menerimanya langsung. Umar pun berkonsultasi dengan sahabat senior Utsman bin Affan. Utsman menyarankan untuk tidak pergi. Namun, Umar akhirnya tetap pergi dengan berbagai pertimbangan. Umar memasuki Yerussalem dengan damai. Ia disambut langsung oleh Uskup Agung Sophronius. Pemimpin tertinggi gereja itu lalu menyerahkan kunci kota dengan legawa. Umar pun diajak mengelilingi Yerussalem, termasuk mengunjungi Gereja Makam Suci. Menurut keyakinan Nasrani, Nabi Isa dimakamkan di gereja itu. Waktu salat pun tiba, sang uskup dan para pemuka agama Nasrani mempersilakan umar untuk salat di gereja. Walakin, Umar menolak. Umar menolak karena khawatir nanti umat Islam mengubah gereja itu menjadi masjid dengan dalih Umar pernah salat di tempat itu sehingga menzalimi hak umat Nasrani. Umar pun salat di luar gereja, kemudian tempat Umar salat itu dibangun Masjid Umar bin Khattab.

Komentator Spesialis
Saya pengen komentari dibawah, persoalan kalau ada orang meninggal karena kelaparan siapa yang harus paling bertanggung jawab. Jawaban saya simple : 1) Negara/Pemerintah 2) Negara/Pemerintah 3) Negara/Pemerintah Baru berikutnya 4) Tetangganya. Dengan syarat tetangganya melaporkan kepada pemerintah. Karena dalam UUD sangat jelas fakir miskin dan anak anak terlantar dipelihara oleh negara. Dan tidak pernah disebutkan IKN baru dan kereta cepat dibiayai oleh negara.

Gregorius Indiarto
"PERTAHANAN CHD SANGAT LEMAH!" Bisa jadi.... Atau, mungkin Prof Pry yang "TERLALU KUAT"??!! #takmikersek

Pryadi Satriana
CHD = Catutan HaRian Dahlan, kaRena Dahlan "mencatut uang" daRi paRa komentatoR.

Udin Salemo
#everyday_ berpantun  Bakain basorak sorai/  Bajambua babanang suto/  Ilmu apo nan adiak pakai/  Dicaliak sayang nan tibo/  Bandera di gunuang ledang/  Tampek basarang buruang tampuo/  Ondeh adiak japuik den pulang/  Ka denai ubah parangai lamo/  Taratak gunuang Pasaman/  Basimpang ka Kurai Taji/  Kok salah tolong maafkan/  Kok bana sananglah ati/  Sejak Maman mulai puasa/  Dia potong rambut yang ikal/  Sejak pangeran MBS berkuasa/  Banyak terjadi perubahan radikal/  Sia-sia pergi ke Banjar/  Kalau melihat sunatan masal/  Sia-sia anda jadi orang pintar/  Perbuatanmu bikin orang kesal/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 230

  • M Fikri Ulumudin
    M Fikri Ulumudin
  • Nawang Arie
    Nawang Arie
  • Hidayatul Rachmahwati
    Hidayatul Rachmahwati
    • Evi Rahmawati
      Evi Rahmawati
  • Hiliya Taqiya
    Hiliya Taqiya
  • Churinia Dewi
    Churinia Dewi
  • Iqbal Amirullah
    Iqbal Amirullah
  • Ishlahul Laili
    Ishlahul Laili
  • Suwaibatul islamiyah
    Suwaibatul islamiyah
  • Naila Rizkiyah
    Naila Rizkiyah
  • Atiyah Husniyah
    Atiyah Husniyah
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Fatuz Zahro
    Fatuz Zahro
  • Novi Fitri
    Novi Fitri
  • Nur Laili
    Nur Laili
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • Yenita21
    Yenita21
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Tiara Amalia
    Tiara Amalia
  • NUR KHARIROH
    NUR KHARIROH
  • Adinda Rahmatillah
    Adinda Rahmatillah
  • Safinatun Najah
    Safinatun Najah
  • Xiaomi A1
    Xiaomi A1
  • Hidayah Salsa
    Hidayah Salsa
  • Aidah Hadyu Makhillah
    Aidah Hadyu Makhillah
  • Hidayah Salsa
    Hidayah Salsa
  • Siti Mardiyyah
    Siti Mardiyyah
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
  • Nayla Farihatul ummah
    Nayla Farihatul ummah
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Xiaomi A1
      Xiaomi A1
    • bitrik sulaiman
      bitrik sulaiman
    • Kang Sabarikhlas
      Kang Sabarikhlas
  • Liam Then
    Liam Then
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • bitrik sulaiman
      bitrik sulaiman
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Liam Then
      Liam Then
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • imau compo
    imau compo
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • imau compo
      imau compo
    • Liam Then
      Liam Then
    • imau compo
      imau compo
    • imau compo
      imau compo
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • ACEP YULIUS HAMDANI
    ACEP YULIUS HAMDANI
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • Syifa' Qothrun nada
    Syifa' Qothrun nada
    • Liam Then
      Liam Then
  • Yenita21
    Yenita21
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Xiaomi A1
      Xiaomi A1
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Yenita21
      Yenita21
    • Yenita21
      Yenita21
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Liam Then
      Liam Then
  • Er Gham
    Er Gham
  • Mang Somat
    Mang Somat
    • Liam Then
      Liam Then
    • Mang Somat
      Mang Somat
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Johannes Kitono
      Johannes Kitono
    • Mang Somat
      Mang Somat
    • Mang Somat
      Mang Somat
    • Liam Then
      Liam Then
  • lusi dhaniar hilyatul auliya
    lusi dhaniar hilyatul auliya
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Liam Then
      Liam Then
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
  • Liam Then
    Liam Then
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Liam Then
      Liam Then
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Mohamad Anshori
    Mohamad Anshori
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Liam Then
    Liam Then
    • sinung nugroho
      sinung nugroho
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Samsul Arifin
      Samsul Arifin
  • Riffana Thary
    Riffana Thary
  • yea aina
    yea aina
  • alasroban
    alasroban
  • Xiaomi A1
    Xiaomi A1
  • Er Gham
    Er Gham
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
    • Liam Then
      Liam Then
    • Kang Sabarikhlas
      Kang Sabarikhlas
    • Liam Then
      Liam Then
  • Er Gham
    Er Gham
    • Amat K.
      Amat K.
    • Liam Then
      Liam Then
  • Er Gham
    Er Gham
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
  • Gito Gati
    Gito Gati
    • Er Gham
      Er Gham
    • Liam Then
      Liam Then
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Amat K.
      Amat K.
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
    • thamrindahlan
      thamrindahlan
  • yea aina
    yea aina
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Amat K.
      Amat K.
    • Samsul Arifin
      Samsul Arifin
    • Amat K.
      Amat K.
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Richolas Tjhai
      Richolas Tjhai
    • yea aina
      yea aina
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Er Gham
      Er Gham
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • KEY
      KEY
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
  • Riffana Thary
    Riffana Thary
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Liam Then
      Liam Then
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Amat K.
      Amat K.
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Lusy Anggraini
    Lusy Anggraini
    • Samsul Arifin
      Samsul Arifin
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Lusy Anggraini
      Lusy Anggraini
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • yea aina
      yea aina
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Lusy Anggraini
    Lusy Anggraini
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • alasroban
      alasroban
  • Axl ngux 23
    Axl ngux 23
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • alasroban
    alasroban
    • alasroban
      alasroban
    • alasroban
      alasroban
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • alasroban
      alasroban
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
    • Lusy Anggraini
      Lusy Anggraini
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Amat K.
      Amat K.
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • imau compo
    imau compo
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • imau compo
      imau compo
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Mimi Hzna
    Mimi Hzna
  • Sri Wasono Widodo
    Sri Wasono Widodo
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
  • Fa Za
    Fa Za
  • Jo Neka
    Jo Neka
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Amat K.
      Amat K.
    • Warung Faiz
      Warung Faiz
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Legeg Sunda
    Legeg Sunda
  • edi fitriadi
    edi fitriadi
  • ra tepak pol
    ra tepak pol
    • Azza Lutfi
      Azza Lutfi
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • ra tepak pol
    ra tepak pol
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Amat K.
      Amat K.
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Amat K.
      Amat K.
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Amat K.
      Amat K.
    • Mbah Mars
      Mbah Mars