JAKARTA, DISWAY.ID - Pihak anak pejabat Polda NTB bantah kabur saat kecelakaan di kawasan Pasar Minggu Jakarta Selatan.
Malalui kuasa hukumnya, Ricky Gultom mengatakan tidak ada niatan kliennya MMI kabur usai menabrak korban bernama Muhammad Syamil Akbar.
"Perlu dicatat yang bawa korban almarhum ke RS beserta temannya adalah klien kami. Jadi enggak ada dugaan kabur tuh, enggak ada. Klien kami bahkan enggak muat masuk di taksi, dia naik di bagasi, itu saking dia ingin terus kawal sampai ke rumah sakit," katanya kepada awak media, Rabu 10 Mei 2023.
BACA JUGA:Terus Tingkatkan Inovasi di Usia ke 175 Prudential, Prutect Care Untuk Biker Dengan Harga Ekonomis
Bantahan tersebut dinilai pihaknya dengan alasan sistem airbag pengemudi mobil mewah itu bekerja usai benturan terjadi.
Selain itu, diungkapkannya mobil mewah yang dikendarai pelaku memiliki sistem otomatis berhenti jika airbag didapati bekerja.
"Kalau mobil Mercy nabrak airbagnya keluar, enggak bisa melihat. Dan Mercy kalau nabrak airbagnya keluar nggak bisa digas mobilnya, silakan disimpulkan sendiri saja," tuturnya.
Diketahui, keluarga korban Muhammad Syamil Akbar (18) yang tewas pada kecelakaan anak Karo Ops Polda NTB Kombes Abu Bakar Tertusi.
BACA JUGA:Anies Baswedan dan Luhut Saling Serang Argumen Mobil Listrik, Rocky Gerung: 'Ganjar Pasti Gagap'
Nurhayati, orang tua keluarga Syamil hadir dalam gelar perkara di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa 9 Mei.
Dirinya mengaku hatinya hancur ketika melihat rekaman CCTV dalam gelar perkara tersebut.
"Yang saya juga tidak tahu posisi anak saya di sebelah mana saat lihat CCTV tadi. Cuma memang hati saya hancur banget, sakit, luka. Mungkin bapak ibu kalau terjadi hal seperti ini sakitnya sama seperti kami," katanya kepada awak media, Rabu 10 Mei 2023.
Dalam CCTV terlihat mobil Mercy meninggalkan korban yang tergeletak di jalanan wilayah Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
BACA JUGA:Pelaku Penembakan Kantor MUI Dibohongi Saat Beli Air Gun