JAKARTA, DISWAY.ID – Yasonna Laoly selaku Menteri Hukum dan HAM mengungkapkan jika yayasan Jeera mempunyai program untuk membina napi dalam Lapas.
Menurut Yasonna yayasan Jeera tidak ada memonopoli bisnis di lapas.
Akan tetapi seorang sipir bantah pernyataan Yasonna Laoly akan peran Jeera di Lapas yang mengungkapkan jika pembinaan hanya kalau ada keperluan dan monopoli bisnisnya kuat.
Dalam sebuah pengakuan, seorang sipir tersebut menyebutkan jika pelatihan Jeera di Lapas dilakukan hanya kalau ada kunjungan dan liputan dari media saja.
BACA JUGA:Keponakan Ancam Lapor Balik Wamenkumham ke Polisi
“Biasanya saat itu peserta dipilih oleh yayasan Jeera, namun bisnisnya lebih banyak dari pelatihan,” terang sipir yang tidak mau disebutkan namanya tersebut.
Menurutnya, yayasan Jeera menguasai bisnis Lapas di DKI Jakarta, mulai dari penjualan air mineral, pengelolaan kantin serta koperasi, bahkan yayasan Jeera sangat kuat.
Kuatnya peran yayasan Jeera bahkan sampai dapat memutasi petugas Lapas, mulai dari penjaga hingga para petinggi Lapas.
“Mereka menjalankan bisnis dengan keuntungan yang gak masuk diakal, di mana mineral hanya boleh dengan merek Jeera dengan harga diatas 100 persen lebih mahal dari harga diluar,” terang sipir di channel youtube Uya Kuya TV.
BACA JUGA:81.02 Persen Pendatang Baru Jakarta Berpendidikan SLTA ke Bawah dari 5.118 Orang
Sipir tersebut juga menjelaskan bagaimana kuatnya peran Jeera yang tidak hanya menguasai bisnis dalam Lapas.
Salah satunya adalah bagaimana Jeera merekrut napi untuk berjualan produk mereka di dalam Lapas dan mereka dilengkapi dengan handphone.
“Jika petugas yang di tunjuk oleh Jeera di sita handphonenya, petugas bisa-bisa di mutase serta ketempat lain dan ini beberapa kali terjadi,” jelasnya.