Ia menduga, bus menggelinding karena area saat bus terparkir tidak rata dan menurun.
"Dari hasil temuan tim diketahui jika handbrake atau rem tangan dalam kondisi mengunci dan berfungsi dengan baik," jelasnya.
Dalam investigasi ini, KNKT juga melibatkan tim pabrikan Hino untuk mengukur kemampuan rem tangan di laboratorium Hino.
Proses tersebut bertujuan agar dapat diketahui seberapa besar rem tangan mampu menahan beban bus dalam kondisi tertentu.
Wildan menjelaskan, saat bus terparkir kondisi jalanan turun dengan sudut kemiringan mencapai 23-28 persen.
Sementara, katanya, kemampuan rem tangan bus dalam kondisi tersebut hanya mampu menahan kemiringan 18 persen.
Dia menambahkan, kontur tanah di area parkir bus dinilai gempur, beban bus lebih besar dengan muatan isi sehingga ganjal roda mudah ambles.
Hanya saja, peristiwa ini belum sampai pada titik kesimpulan, pihak KNKT dan Hino akan melakukan investigasi secara mendalam.
2 Orang Meninggal Dunia
Peristiwa terjunnya bus ke jurang di Guci ini tentu saja sangat memilukan.
Data yang diperoleha dari kepolisian, bus PO Duta Wisata itu diketahui membawa 50 penumpang dewasa dan anak.
Saat bus terjun ke jurang, jumlah penumpang yang ada di dalam bus sebanyak 37 orang dan 2 orang di antaranya meninggal dunia dan lainnya luka-luka.
BACA JUGA:KNKT Bantah Sopir Bus PO Duta Wisata Terjun di Guci Berbohong, Hand Rem jadi Bukti Kuat
Sopir dan Kernet Bus Tersangka