Jadi menurut pandangan Rian Mahendra, dirasa sangat mustahil handrem kalau tidak ada seseorang yang menyehtuhnya bisa berjalan sendiri.
Rian juga berpendapat akan membuat sebuah aturan khusus agar sopir atau kernet harus berada di dalam bus saat penumpang mulai masuk ke dalam, kecuali memang dalam keadaan kosong, tidak perlu ada sopir dan kernet di dalamnya.
"Jadi yang menentukan Pak Romyani lalai atau tidak, yang jelas bukan kalian netizen! Tapi perusahaan yang bikin SOP, perusahaan bikin SOP nggak? Kalau perusahaan nggak bikin SOP itu, ya ngapain lo ngatain dia (Romyani) lalai? Paham nggak?" terangnya.
"Karena apa yang Pak Romyani lakukan itu sama seperti para driver pada umumnya. Mereka datang, mereka istirahat, mereka nyalain mesin, mereka aktivitas, tapi mereka tidak akan pernah meninggalkan bus jauh, pasti ada di sekitar lokasi, entah ngopi nyari ke warung yang ada di belakangnya, ngobrol juga paling di samping bus,
Lebih lanjut, Rian Mahendra menilai Romyani sudah melakukan SOP yang persis seperti para driver bus pada umumnya seperti parkir di tempat yang seharusnya hingga mengganjal ban bus.
"Jadi kalau dibilang Pak Romyani melakukan kelalaian, secara harfiah enggak, Pak Romyani enggak melakukan kelalaian, dia sudah memarkirkan bus di posisi di mana memang ada tempat parkir, terus beliau turun handrem nyala, sudah ganjel ban juga jadi menurut saya Pak Romyani sudah melakukan seperti apa yang dilakukan oleh driver-driver bus lain,"
"Jadi perlu dipertanyakan lagi, kenapa bus itu bisa nyelonong? Buat saya pribadi, saya masih yakin bahwa itu ada (oknum nakal) yang ngelepasin rem tangan bus," tuturnya menambahkan.
KRITIKAN RIAN MAHENDRA UNTUK KNKT
BACA JUGA:Sejumlah Menteri dan Wamen Ini Nyaleg, Jokowi Beri Peringatan
BACA JUGA:Dokter Gigi Buka Praktek Aborsi Terhadap 1.338 Wanita di Bali, Digerebek Kelar Praktek
Menurut KNKT, dalam insiden terperosoknya bus PO Duta Wisata ke jurang di kawasan wisata Guci hampir mustahil rasanya ada anak kecil yang melepas rem tangan dari bus yang tengah terparkir.
Sementara Rian Mahendra mencium aroma kejanggalan dari investigasi KNKT itu, ia tetap yakin bahwa memang ada oknum anak kecil yang 'iseng' melepas rem tangan bus sehingga pada akhirnya bus yang dikendarai oleh Romyani berjalan sendiri.
Ia pun menuturkan bahwa ia tidak setuju dengan pernyataan Senior Investigator KNKT Ahmad Wildan yang menyebut hampir tidak mungkin anak kecil melepas handrem.
"Gue udah bilang lho, sampai ada yang bikin narasi juga 'wah nggak mungkin dimainin sama anak kecil karena handrem itu kan berat'... Mas, masa lo pengen ngeyel sama gue sih mas?," kata Rian Mahendra dikutip dari kanal YouTube pribadinya pada Senin, 15 Mei 2023.