JAKARTA, DISWAY.ID - Puasa arafah biasa dikerjakan jelang Hari Raya Idul Adha, tepatnya 9 Dzulhijjah.
Ternyata ada keutamaan pada puasa arafah tersebut. Keutamaannya pun sangat dahsyat hingga mendapatkan ganjaran hapus dosa.
Keutamaan puasa arafah ini, diungkap oleh penceramah Ustaz Khalid Basalamah.
"Puasa disebutkan dalam hadist Bukhari Muslim yan lain, kata Nabi Muhammad SAW, Allah berfirman dalam hadist Qudsi 'semua amalannya anak Adam sudah ditentukan kadar pahalannya, satu pahala bisa menjadi 10 kali lipat kecuali puasa, karena dia miliku' kata Allah, aku akan membalasanya langsung," ujar Ustaz Khalid Basalamah, dilansir dari YouTube short @khalidbasalamah, Rabu 21 Juni 2023.
BACA JUGA:Ketegasan Ustaz Abdul Somad Pilih Ikut Puasa Arafah Arab atau Indonesia: Ikuti tanggalnya
"Dia meninggalkan makanan dan minuman dan syahwatnya karena aku, maka pahala puasa adalah ibadah yang sangat besar," ujar Khalid Basalamah membacakan firman Allah.
Di samping itu, Khalid Basalamah kemudian menyinggung seberapa dahsyat keutamaan puasa arafah.
"Sementara hari arafah sendiri atau tanggal 9 Dzulhijjah , diperintahkan oleh Nabi SAW untuk puasa dan beliau menyebutkan keutamaanya dalam hadist Bukhari Muslim, beliau mengatakan: Allah akan mengampuni dosa-dosa 365 hari kebelakang atau satu tahun kebelakang dan 365 hari kedepan atau satu tahun kedepan," ujar Khadil Basalamah.
"Artinya jika umat muslim puasa sehari saja, pada 9 Dzulhijjah maka akan membersihkan 730 dari dosa yang pernah anda lakukan," tandasnya.
BACA JUGA:Perdebatan Beda Puasa Arafah Diluruskan Ustaz Adi Hidayat, Ikuti Arab atau Pemerintah Indonesia?
Perbedaan pelaksanaan puasa arafah antara Arab Saudi dan Indonesia
Ustaz Abdul Somad tegas tentukan pilihan ikut puasa arafah Arab atau Indonesia.
Perbedaan menjalankan puasa arafah memang biasa terjadi sejak dulu, bahkan di tahun 2022 hingga 2023 berturut-turut.
UAS kemudian mengambil sikap agar membantu umat muslim tidak bingung dalam menentukan waktu puasa arafah yang tepat.
BACA JUGA:Puasa Arafah Kapan? NU Berbeda Muhammadiyah, KH Cholil Nafis Ungkap Soal Ini